Neta: Twit Novel Baswedan Tidak Etis, Hanya Buang-buang Waktu Polri
Dia menegaskan beropini dijamin UU, tetapi kapasitas Novel sebagai penyidik KPK membuat opininya berdampak negatif.
"Seolah-olah Novel hendak mengintervensi Polri," jelasnya.
Menurutnya, publik bisa menilai bahwa bukan kewenangan Novel mengomentari kerja sesama aparat penegak hukum.
Pun terkait kematian Maaher At Thuwailibi, Novel dinilai tak dalam kapasitas membicarakan hal tersebut.
"Apalagi dia tidak tahu persis kronologi yang terjadi di rutan Polri, sehingga tidak etis Novel berkomentar menyudutkan Polri di wilayah publik," katanya.
Lalu apakah perlu Novel diperiksa sehubungan adanya laporan soal kematian ustad Maher tersebut, IPW menilai tidak perlu.
Apalagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengatakan Polri akan mengedepankan restorative justice dalam penanganan kasus.
Sebab itu, Polsek misalnya, pola kerjanya akan diubah. "Memeriksa Novel hanya membuang buang waktu Polri," katanya.
Neta menilai twit Novel Baswedan tentang meninggalnya Ustaz Maaher tidak etis tetapi Polri hanya buang waktu saja memeriksanya.
- Tok, MK Putuskan Permohonan Novel Cs soal Syarat Usia Capim KPK, Hasilnya
- Novel Baswedan Minta Seleksi Capim KPK Disetop Sementara, Ini Tujuannya
- Kebersamaannya dengan RG hingga Novel di UI Viral, Hasto Bocorkan Isi Pembicaraan
- Sahroni Menilai Kortas Tipikor Polri Akan Jadi Era Baru Pemberantasan Korupsi
- Fahri Hamzah Mengaku 15 Tahun Diincar KPK, Novel Baswedan: Masih Saja Bohong
- Diberitakan Mencalonkan Diri Jadi Ketua KPK Pengganti Firli Bahuri, Novel Baswedan Bilang Begini