Neta: Usut Dulu Harta Petinggi Polri
Minggu, 14 Oktober 2012 – 08:40 WIB
Ironisnya, lanjut Neta, kenaikan anggaran yang begitu besar tak berbanding lurus dengan kenaikan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. "Keluhan terhadap anggota Polri yang suka mlakukan pungli (pungutan liar) masih terus bermunculan. Begitu juga dugaan korupsi kian merebak. Salah satunya adalah kasus Simulator SIM," katanya.
Baca Juga:
Sebab itu, Neta menegaskan, sebelum menaikkan anggaran atau gaji Polri, IPW mndesak dilakukan pengusutan terhadap kekayaan lima kelompok anggota Polri. Yakni, kata dia, polisi yang memegang jabatan strategis, memiliki wewenang dalam proyek pengadaan, memegang wilayah, memegang jasa pelayanan publik, memegang penanganan kasus, dan lain-lain.
"Polisi-polisi yang di wilayah tugasnya ada pertambangan, perkebunan dan kawasan hutan perlu juga diusut," ujarnya.
Neta menambahkan, tanpa pengawasan ekstra ketat, kenaikan anggaran dan gaji hanya "menggarami laut" yang tidak akan membawa perubahan signifikan pada peningkatan sikap, perilaku maupun kinerja Polri.
JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane, menegaskan, rencana kenaikan anggaran dan menyamakan gaji penyidik Polri dengan
BERITA TERKAIT
- Agun Gunandjar Sebut KPK Tersangkakan 2 Orang Baru di Kasus e-KTP
- Kalah Berulang Kali, Bang Zul Memaknai Buah Kebaikan Tak Harus Dipanen Langsung
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- Dukung Program Prabowo, Polisi Bersama Jurnalis Gelar Uji Coba Makan Siang Bergizi di Sekolah
- Kisruh di Apartemen Graha Cempaka Mas, Warga Ngadu ke Pj Gubernur Jakarta
- Anak Buah Prabowo Ini Sebut Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta