Netanyahu: Banyak Negara Bakal Susul AS Mengakui Yerusalem
jpnn.com, TEL AVIV - Antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hidup di realita yang berbeda dengan kita semua, atau segala kecaman kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait keputusannya soal Yerusalem sejatinya hanya pencitraan semata.
Entah mana yang benar. Namun, yang jelas Netanyahu sudah berani membuat klaim bahwa keputusan Trump bakal segera diikuti banyak negara lain.
Berbicara di kantor Kementerian Luar Negeri Israel, Kamis (7/12), pria yang akrab disapa Bibi itu tidak menyebutkan nama satu negara pun.
Dia hanya mengatakan bahwa pembicaraan dengan negara-negara itu sudah berjalan. Menurutnya, beberapa negara bahkan bisa memindahkan kedutaan besar mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem lebih cepat dari AS.
Seperti diketahui, Trump mengumumkan keputusannya soal Yerusalem kemarin, Rabu (6/12). Dia juga memerintahkan dimulainya proses pemindahan kantor kedutaan besar ke Yerusalem yang diperkirakan akan rampung dalam beberapa tahun.
Pernyataan Netanyahu jelas bertolak belakang dengan apa yang keluar dari mulut para pemimpin dunia pascapengumuman besar Trump tersebut.
Mulai pemerintah negara-negara Timur Tengah, sekutu AS seperti Prancis dan Inggris, sampai Bolivia di Pegunungan Andes, semua mengecam keputusan Trump.
Indonesia sendiri termasuk yang mengecam ulah Trump. Presiden Joko Widodo mengaku akan menelepon Trump untuk membujuknya membatalkan keputusan tersebut.
Pernyataan Netanyahu jelas bertolak belakang dengan apa yang keluar dari mulut para pemimpin dunia pascapengumuman besar Trump tersebut
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Pemerintahan Sederhana
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan