Netanyahu Calon Kuat PM Israel
Proyeksi Koalisi Pemerintahan Israel
Sabtu, 14 Februari 2009 – 07:04 WIB
Dilihat dari kesamaan aliran, blok sayap kanan di bawah pimpinan Likud harusnya memang berkuasa. Total mereka mengumpulkan 65 kursi. Namun, realita bicara: tiap partai punya agenda sendiri. Jadi, Likud dan Yisrael Beitenu yang sama-sama kanan belum tentu bisa berkoalisi.
Baca Juga:
Perkembangan terbaru malah menunjukkan kalau Livni dan Netanyahu akan bergandengan tangan membentuk koalisi. Netanyahu diberi pos Perdana Menteri, tapi jabatan-jabatan krusial di kabinet seperti keuangan, pertahanan, dan hubungan luar negeri menjadi milik Kadima. Partai Buruh di bawah pimpinan Ehud Barak juga akan diajak serta.
"Siapa yang akan menjadi Perdana Menteri masih belum jelas," tulis harian Maariv yang terbit di Tel Aviv, seperti dikutip Agence France-Presse.
Jika benar Livni dan Netanyahu berkoalisi, mereka tinggal butuh enam kursi lagi di parlemen untuk menjadi kelompok mayoritas. Dan, kekurangan itu bisa ditutupi oleh Partai Buruh. Persoalannya, bisakah Buruh yang dikenal pro-negosiasi perdamaian berada satu atap dengan Likud yang doyan perang?
JERUSALEM - Penghitungan perolehan suara pemilu Israel akhirnya final. Sekitar 100.000 suara terakhir dari kalangan tentara, diplomat, dan narapidana
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29