Netanyahu Gagal Menjegal Iran
Perundingan Nuklir dengan Amerika Serikat Jalan Terus

Sementara itu, pemerintahan Obama merespons kekhawatiran negara-negara sekutu AS terkait nuklir Iran. Kemarin, setelah berunding dengan Zarif, Kerry langsung bertolak ke Arab Saudi. Sebab, Negeri Petro Dolar tersebut mulai resah karena AS kian lunak terhadap Iran. Riyadh memandang kegigihan Washington menyelesaikan krisis nuklir Iran lewat perundingan sebagai suatu kelemahan.
Para pejabat AS yang terlibat dalam pertemuan Kerry dan Zarif di Swiss pun menangkap kegusaran Saudi. Apalagi, Israel sengaja memanaskan situasi lewat pidato Netanyahu tentang kesiapan Iran memproduksi senjata nuklir. Pejabat-pejabat senior itu menegaskan bahwa Washington tidak akan tutup mata pada aktivitas nuklir Iran. Bahkan, setelah dua negara mencapai kesepakatan pun, AS akan tetap kritis.
"Jika nanti perundingan ini berujung dengan kesepakatan, kami akan tetap mengawasi aktivitas nuklir Iran. Kami akan memastikan bahwa program nuklir mereka berkontribusi langsung pada stabilitas regional dan stabilitas serta keamanan masyarakat global," terang pejabat yang merahasiakan namanya itu. Selain itu, AS akan tetap memastikan Iran tidak melakukan ekspansi regional. (AP/AFP/BBC/c10/hep/jpnn)
MONTREUX - Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Pepatah itulah yang menggambarkan hubungan segi tiga Amerika Serikat (AS), Iran, dan Israel.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza