Netanyahu Terima Suap Miliaran, Istrinya Ikut Kecipratan
”PM menerima hadiah-hadiah mewah senilai 750.000 shekel (sekitar Rp 2,8 miliar) dari Milchan dan senilai 250.000 shekel (sekitar Rp 963 juta) dari Packer. Kami memiliki semua buktinya,” kata seorang jubir kepolisian kepada Reuters kemarin, Rabu (14/2).
Dalam kasus yang berkaitan dengan Milchan, Netanyahu sudah menyandang status tersangka. Namun, dalam kasus gratifikasi dari Packer, dia masih menjadi saksi.
Dalam penelusurannya, Kepolisian Israel menemukan bukti bahwa Netanyahu membalas pemberian-pemberian Milchan dengan berbagai kemudahan.
Setidaknya, ada tiga balasan yang diberikan Netanyahu kepada Milchan. Yakni, kemudahan pengurusan visa Amerika Serikat (AS), memperkenalkan dengan seorang pebisnis potensial asal India, dan mengupayakan kelonggaran pajak lewat undang-undang.
Menurut BBC, kelonggaran pajak yang diusulkan Netanyahu demi keuntungan Milchan itu lantas dikenal sebagai Milchan Law.
”PM berencana membebaskan para pebisnis Israel yang pulang setelah berkiprah di luar negeri dari sejumlah pajak. Namun, usul itu langsung ditolak Kementerian Keuangan,” terang sumber BBC di Kepolisian Israel. Belakangan, diketahui bahwa pebisnis yang dimaksud Netanyahu adalah Milchan.
Sementara itu, tentang gratifikasi Packer, polisi Israel belum mendapat bukti yang kuat. Terutama terkait dengan imbalan yang diberikan Netanyahu kepada miliarder 50 tahun itu setelah mendapat banyak fasilitas mewah.
Bahkan, selain Netanyahu dan istrinya, Sara, kemewahan Packer juga dirasakan Yair, putra sang PM. Menurut Sydney Morning Herald, atas segala gratifikasi itu, Packer ditawari status kewarganegaraan.
Benjamin Netanyahu diduga kuat menerima suap bernilai setara dengan miliaran rupiah dari dua pengusaha asing. Istri dan anaknya pun diduga ikut kecipratan.
- Jazuli Juwaini Mendukung Penuh Gerakan Global Mengeluarkan Israel dari Keanggotaan PBB
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Dunia Hari Ini: Calon Pengganti Pemimpin Hizbullah Tewas Dibunuh
- Sekjen PBB Mengecam Keras Serangan Mematikan Israel di Gaza Utara
- GP Ansor Kecam Israel Lakukan Genosida di Levant, Desak PBB Bertindak
- Israel Halangi 85 Persen Konvoi Bantuan Kemanusiaan yang Hendak ke Jalur Gaza