Netra Merilis Lagu Berbahasa Jerman dari Sandhy Sondoro, Targetkan Kolaborasi dengan Ratusan Artis

Dengan konsep desentralisasi musik Netra, semua orang bisa memiliki lagu yang dibuat oleh musisi favorit mereka sebagai aset produktif yang menghasilkan uang, bukan hanya digital copy yang cuma bisa didengarkan saja.
“Fan kini tidak lagi menjadi pendengar pasif, tetapi bisa menjadi co-owner dan investor dan sharing kesuksesan artis," imbuh Bryan.
Tujuan akhir Netra adalah untuk kesejahteraan musisi dengan berbagi dengan fan.
Bagi Netra, Indonesia dan sharing royalti adalah awal sejarah dari perjuangan yang panjang untuk transformasi industri musik dunia.
Setiawan Winarto, CEO dari Netra mengungkapkan industri musik sudah mengalami perubahan format drastis beberapa kali, mulai dari vinyl, kaset, compact disc dan terakhir ke streaming.
Akan tetapi menurutnya, sumber penghasilan musisi di luar job live atau manggung makin mengecil.
"Itu karena penjualan fisik sudah hampir tidak mungkin lagi, apalagi di waktu pandemi kemarin," ujar Setiawan yang juga pemilik Melodia Musik.
Setiawan menyebut, banyak musisi menganggap sistem royalti khususnya di Indonesia masih belum transparan dan fair.
Netra merilis lagu berbahasa Jerman dari musisi Sandhy Sondoro dan manargetkan kolaborasi dengan ratusan musisi lainnya.
- WAMI Umumkan Jadwal Baru Distribusi dan Pembagian Royalti Minimum Bagi Anggota
- Demi Ekosistem Musik, Gerakan Satu Visi Ajukan Uji Materiel Pasal UU Hak Cipta ke MK
- Jaga Warisan Intelektual Bangsa, Ibas Siap Kawal Regulasi dan Insentif Penulis
- Opick Ogah Ribut soal Royalti Lagu, Ternyata Ini Alasannya
- Heboh Kasus Royalti Agnez Mo Vs Ari Bias, Opick Berkomentar Begini
- 3 Tahun Terapkan Direct License, Anji: Enggak Ribet