Netralitas TNI di Pilpres Harus Dijaga
"Di Kalimantan saya mendapat laporan, bahwa ada oknum militer di sebuah acara resmi di Balikpapan melecehkan Jokowi. Bahkan memaksa hadirin untuk menunjukkan angka satu. Informasi akurat yang saya peroleh ini, oknum tersebut juga benci dengan orang yang memakai baju kotak-kotak," katanya.
Bahkan kata dia, ada seorang Bupati di di Kalimantan Timur yang rela mengobral tas-tas bermerek mahal yang menjadi koleksinya dengan harga murah asalkan pembelinya mencoblos Prabowo di Pilpres nanti. Gubernurnya pun juga tidak kalah massifnya, menggalang pemenangan untuk pasangan nomor urut satu.
"Yang saya herankan, mengapa sampai seorang Menko Polkam tidak tahu atau pura-pura tidak tahu bentuk-bentuk intimidasi dan ancaman yang sekarang sudah merata di tanah air. Yang paling saya sesalkan, Presiden SBY seolah-olah diam dan mendiamkan," katanya.
Ari pun meminta SBY, agar memberikan legacy terbaik agar dikenang rakyatnya dengan tinta emas sebelum mengakhiri jabatannya sebagai Presiden. Presiden SBY mesti menjadi seorang negarawan, bukan politikus praktis, apalagi pragmatis. (jpnn)
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Ari Junaedi mengatakan independensi TNI perlu dijaga. Sebab, informasi mengenai ketiidaknetralan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Viral Area Wisata Telaga Sarangan Magetan Dipasang Pagar, Ini Penjelasan Pemkab
- Akhir Juni, Relawan Mas Gibran Bagikan Ratusan Makanan Bergizi dan Sembako
- CEO2CEO Ungkap Cara Mencapai Posisi Puncak Karier
- Kabar Baik, Kemendikbudristek Lanjutkan Program Bantuan Pemerintah Bagi Komunitas Sastra
- Diduga Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Takziah Masuk Parit di Magetan
- Kepala Daerah Kompak Usulkan Honorer Tak Masuk Pendataan BKN Diangkat PPPK Bertahap