Netty PKS Sentil Pejabat yang Menimbulkan Kerumunan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Netty Prasetiyani berbicara tentang status Indonesia yang berada dalam zona berbahaya COVID-19.
Pertambahan kasus COVID-19 harian di Indonesia belum menunjukkan penurunan.
Hal itu diungkapkan Netty untuk menanggapi peristiwa kerumunan saat kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Tidak pantas jika ada kegiatan menimbulkan kerumunan, apalagi jika dilakukan oleh pejabat publik," kata Netty dalam keterangan resminya kepada awak media, Kamis (25/2).
Menurut dia, seharusnya Indonesia menghimpun segenap daya dan upaya menghadapi COVID-19.
Pejabat pemerintah, tokoh masyarakat, dan influencer harus menjadi penggerak di masyarakat dalam melawan pandemi.
"Rakyat harus dihimpun dan digerakkan dengan leadership dan keteladanan. Jika pejabat pemerintah tidak menunjukkan keteladanan, jangan salahkan rakyat tidak taat protokol kesehatan dan bersikap masa bodoh," ujar legislator fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Ke depan, kata Netty, pejabat pemerintah harus memastikan langkah antisipatif setiap membuat kegiatan, terutama memastikan acara yang didatangi tidak memicu terjadinya spontanitas kerumunan rakyat.
Netty PKS meminta pejabat memastikan langkah antisipatif setiap membuat kegiatan.
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- Jokowi Absen Pertemuan Eks Gubernur Jakarta, PDIP: Malu Namanya Masuk Daftar OCCRP
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Akademisi Nilai Daftar Tokoh Terkorup OCCRP Tidak Jelas Ukurannya
- Palang Rel
- Jokowi Masuk Daftar Pemimpin Korup versi OCCRP, BCW Desak KPK Lakukan Penyelidikan