New Normal: Bursah Zarnubi Minta Pemerintah Belajar dari Kegagalan Korsel
Misalnya, katanya, dengan penerapan tatanan kenormalan baru nanti masyarakat harus terus membudayakan pola hidup yang sehat, yang sebelumnya tidak pernah diterapkan.
"Kita mulai akrab dengan hand sanitizer, menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak, minum vitamin C, E dan D, karena itu akan menjadi budaya panjang,” sambung Bursah.
Bursah juga meminta kaum milenial membangun rasa optimisme dalam penerapan tatanan new normal.
Menurut Bursah, jumlah kaum milenial saat ini mencapai 92 juta. Mereka harus menjadi teladan dan mengedukasi masyarakat luas dengan cara mengikuti protokol kesehatan itu sendiri.
"Apalagi kita akan mengadakan Pilkada Serentak 9 Desember di tengah pandemi covid-19 yang belum jelas kapan berhentinya," tambah Bursah.
Bursah mengatakan, protokol kesehatan dan keamanan harus diikuti karena pandemi covid-19 tak bisa dihindari dan pilkada serentak harus tetap dilaksanakan.
Generasi milenial, menurut Bursah, harus membangun optimisme dan meyakini bahwa mereka dituntut menghentikan laju covid-19 dan ikut menggerakan roda perekonomian.
"Jadi pada new normal atau kenormalan baru ini kita harus kuat. Jangan lupa juga mengkritik pemerintah karena kritik ini penting untuk membuat kebijakan berkualitas,” tegas Bursah. (jos/jpnn)
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (DPP PGK) Bursah Zarnubi meminta pemerintah dan masyarakat belajar dari kegagalan Korea Selatan menerapkan new normal.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19
- Jilbab IKN