NFA Serukan Kolaborasi Lintas Sektoral Penanganan Food Waste
Adapun urgensi penanganan food lose and waste sudah menjadi hal yang tidak bisa ditawar lagi.
Berdasarkan data, secara global, sekitar 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahunnya. The Economist Intelligence Unit (EIU) mencatat, Indonesia merupakan penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia.
Sedangkan menurut kajian Bappenas, Food Loss and Waste di Indonesia pada tahun 2000-2019 berkisar 23-48 juta ton/tahun, setara dengan 115–184 kg/kapita/tahun, yang berarti masing-masing dari kita menyumbang lebih dari 1 kwintal sampah pangan per tahun. Hal tersebut berdampak pada kerugian ekonomi kurang lebih sebesar Rp 213 triliun hingga Rp551 triliun per tahun.
Potensi Food Loss and Waste tersebut dapat disalurkan untuk memberi makan 61-125 juta orang atau 29-47% populasi Indonesia.
Sementara itu, menurut Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan tahun 2021, terdapat 74 kab/kota yang rentan rawan pangan.
Selanjutnya sesuai data PoU (Prevalence of Undernourishment) masih terdapat 23,1 juta jiwa (8,49%) penduduk Indonesia yang mengonsumsi kalori kurang dari standar minimum untuk hidup sehat aktif dan produktif. (rhs/jpnn)
Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) menyerukan kolaborasi lintas sektoral untuk penanganan food waste di Indonesia.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Korem 063/SGJ & Agro Putra Segarau Kolaborasi Tingkatkan Ketahanan Pangan di Karawang
- Gugus Tugas Polri Tancap Gas Dukung Ketahanan Pangan
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda Banten Tanam Jagung di Lahan 4.325 Hektare
- Yayasan Madani Berkelanjutan: Food Estate Berpotensi Merusak Ekosistem Hutan dan Alam
- Gelar Rapat Maraton, Mentan Amran Ingin Buat Lompatan Besar Menuju Swasembada Pangan
- Dukung Asta Cita, Polres Rohil Tebar 7 Ribu Benih Ikan dan Tanam 25 Ribu Bibit Jagung