Ngabalin Pilih Duduk di BUMN ketimbang Jadi Caleg
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Golkar Ali Mochtar Ngabalin memilih tak maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) Partai Golkar untuk Pemilu 2019. Bahkan, Ngabalin yang kini menjadi komisaris di PT Angkasa Pura (AP) I meninggalkan kepengurusan Golkar.
Politikus Golkar yang kini menjadi tenaga ahli utama di Kantor Staf Presiden (KSP) itu mengaku akan fokus pada tugasnya, termasuk di AP I. Selain itu, undang-undang juga melarang pengurus partai politik merangkap jabatan di BUMN.
"Kalau komisaris di UU menjelaskan bahwa saya harus berhenti dari kepengusan DPP Golkar," ujar Ngabalin saat ditemui dalam acara Partai Golkar di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, Jumat (20/7) malam.
Menurut Ngabalin, keputusannya tak menjadi caleg sekaligus mundur dari kepengurusan Golkar bukan hanya demi fokus pada pekerjaaanya. Politikus yang identik dengan serban itu juga hendak memberi contoh kepada pihak lain.
"Itu dalam rangka memberi pelajaran juga bagi yang lain. Jadi saya sejak awal memilih untuk membantu Presiden Jokowi," katanya.
Soal keputusan untuk tak menjadi caleg, Ngabalin sudah menyurati Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto. "Suratnya ini saya kasih ke ketum," pungkasnya.(gwn/JPC)
Ngabalin mengatakan, keputusannya tak menjadi caleg sekaligus mundur dari kepengurusan Golkar bukan hanya demi fokus pada pekerjaaanya, tapi juga pelajaran.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Politikus Golkar Kritik Supian Suri soal Pengadaan Incinerator Depok
- Diangkat Jadi Komisaris di Perusahaan BUMN, David Herson Berkomitmen Memajukan Generasi Muda Indonesia
- Eks Direktur Umum BUMN jadi Tersangka Korupsi yang Rugikan Negara Rp 348 M
- Kinerja Meningkat, Laba Konsolidasi BUMN Tembus Rp 292 Triliun
- Ada Dukungan KIM Plus kepada Pram-Doel, Golkar Jaksel Solid Memenangkan RIDO
- Jalankan Perintah Prabowo, Erick Thohir Bakal Kumpulkan Para Dirut BUMN