Ngajar Anak TKI di Negara Tetangga, Insentifnya Saja Rp 15 Juta
jpnn.com - JAKARTA--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memberikan insentif besar bagi guru-guru yang ingin mengajar anak tenaga kerja Indonesia (TKI) di wilayah Malaysia dan Mindanau.
Kebijakan itu menurut Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar (P2TK Dikdas) Kemendikbud Sumarna Surapranata, lantaran beratnya medan pengabdian para calon pendidik tersebut.
"Di sana, wilayahnya masih sepi dari keramaian. Kalau mau ke mana-mana jauh, apalagi mau berbelanja kebutuhan hidup. Itu sebabnya, kita perlu guru dengan mental dan jiwa mengajar yang lebih, cinta kepada anak-anak," kata Sumarna di Jakarta, Kamis (9/4).
Dikatakan, para pendidik yang ditempatkan di lokasi-lokasi tersebut, akan mendapatkan sejumlah hak yang dituangkan dalam surat perjanjian kerja selama dua tahun. Bagi pendidik jalur PNS, akan mendapat insentif sebesar Rp 15 juta bulan dari pemerintah pusat.
Selain itu, mendapatkan tunjangan profesi bagi yang sudah lulus sertifikasi, di samping tetap mendapatkan gaji pokok.
"Insentif Rp 15 juta per bulan itu memang insentif khusus dari pemerintah pusat, karena mereka mengajar 800 KM dari pusat kota, yang akses ke sana Masya Allah jauhnya," jelas Pranata.
Sedangkan, bagi pendidik jalur non PNS, akan mendapatkan insentif dari pemerintah pusat sebesar Rp 15 juta bulan, beserta izin liburan sesuai ketentuan berlaku.
Sumarna menjelaskan, seleksi penerimaan dilakukan melalui dua tahap, tahap pertama, seleksi administrasi. Pada tahap seleksi administrasi, bagi pendidik jalur non PNS, Direktorat P2TK Dikdas akan bekerja sama dengan lima Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Universitas Negeri Semarang, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Makassar, dan Universitas Negeri Medan.
JAKARTA--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memberikan insentif besar bagi guru-guru yang ingin mengajar anak tenaga kerja Indonesia
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024
- Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Gandeng Mendagri
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer
- Gandeng ITB, IDSurvey Kembangkan Green Leadership di Kalangan Mahasiswa