Ngaji Wagiman
Oleh: Dahlan Iskan
Tentu ia disalahkan teman-temannya. Ia pun mencoba membuat pembukuan. "Gara-gara pembukuan itu saya tergoda untuk mengurangi spesifikasi. Untuk menghemat. Akhirnya kualitas bangunan menurun," katanya.
"Sejak itu saya kembali tidak pakai pembukuan. Sampai sekarang," tambahnya.
Kualitas bangunan masjid, madrasah, dan asrama Yanbu'ul Qur'an pun dibuat istimewa. Bagus dan indah.
"Ini sekolah atau hotel bintang empat," ujar Wagiman menirukan komentar tamu yang datang. "Tamannya pun saya buat bagus. Demikian juga kolam renang dan lapangan sepak bolanya," ujar Wagiman.
Tahun depan Wagiman ingin meneruskan impiannya: membangun sekolah yang sama untuk putri. Lokasinya di seberang jalan raya jurusan Pati-Kajen. Sisi timur pondok putra, sisi barat putri.
Sejak punya pesantren itu, para kiai di Pati minta agar nama Wagiman diislamkan.
Masak punya pesantren namanya Wagiman. Maka Wagiman menjadi Ibrahim Wagiman.
Justru agak wagu. Karena itu Wagiman tetap bernama hanya Wagiman di KTP-nya. (*)
Begitu terkenalnya Wagiman di Pati sampai ada yang mengusulkannya menjadi calon bupati. Wagiman sempat tergoda. Soal dana ia punya. Tetapi..
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi