Ngaku Keringatan Pidato Pakai Bahasa Indonesia
Rabu, 12 Juni 2013 – 06:59 WIB
Perempuan 42 tahun itu masih ingat hiasan perak berbentuk garuda dan masjid kecil serta kaligrafi bertulisan Bismillahirrohmanirrohim dan Alhamdulillahirobbilalamin. Maya juga berbicara soal Islam di Jogjakarta dan Indonesia yang kuat dengan ikatan persaudaraan serta silaturahminya.
"Lakum dinukum waliyadin. Bagimu agamamu, bagiku agamaku. Itu semua ada di Jogja," katanya yang lagi-lagi mendapat apluas dari para mahasiswa.
Bagi Maya, suasana dan kehangatan masyarakat Jogjakarta sekarang tidak berbeda dengan kala dirinya berada di Indonesia sekitar 23 tahun silam. "That was a good memory," tutur dosen University of Hawaii itu.
Bercerita panjang lebar dengan bahasa Indonesia, tampaknya, membuat Maya "lelah" dan kehabisan kata-kata. Setelah tersenyum, dia mengatakan, "Saya sudah nggak tahu mau omong apa lagi. Saya mulai keringetan. Selanjutnya pakai bahasa Inggris saja, ya," ungkapnya sebelum pidato kuliah umum bertema Education for Peace.
FASIH melafalkan bahasa Indonesia tapi ngaku berkeringat dingin saat kehabisan kata-kata. Itulah Prof Dr Maya Soetoro Ng., adik tiri Presiden Amerika
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408