Ngaku Keringatan Pidato Pakai Bahasa Indonesia

Ngaku Keringatan Pidato Pakai Bahasa Indonesia
Maya Soetoro (kiri) menerima buku karya Mahfud M.D. dari Rektor UII Edy Suandi Hamid, usai memberikan kuliah umum di kampus UII Kaliurang, kemarin. F-Yogi isti pujiaji/Jawa Pos Radar Jogja
Perempuan 42 tahun itu masih ingat hiasan perak berbentuk garuda dan masjid kecil serta kaligrafi bertulisan Bismillahirrohmanirrohim dan Alhamdulillahirobbilalamin. Maya juga berbicara soal Islam di Jogjakarta dan Indonesia yang kuat dengan ikatan persaudaraan serta silaturahminya.

 

"Lakum dinukum waliyadin. Bagimu agamamu, bagiku agamaku. Itu semua ada di Jogja," katanya yang lagi-lagi mendapat apluas dari para mahasiswa.

 

Bagi Maya, suasana dan kehangatan masyarakat Jogjakarta sekarang tidak berbeda dengan kala dirinya berada di Indonesia sekitar 23 tahun silam. "That was a good memory," tutur dosen University of Hawaii itu.

 

Bercerita panjang lebar dengan bahasa Indonesia, tampaknya, membuat Maya "lelah" dan kehabisan kata-kata. Setelah tersenyum, dia mengatakan, "Saya sudah nggak tahu mau omong apa lagi. Saya mulai keringetan. Selanjutnya pakai bahasa Inggris saja, ya," ungkapnya sebelum pidato kuliah umum bertema Education for Peace.

 

FASIH melafalkan bahasa Indonesia tapi ngaku berkeringat dingin saat kehabisan kata-kata. Itulah Prof Dr Maya Soetoro Ng., adik tiri Presiden Amerika

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News