Ngaku Sakit, Istri Muda Wali Kota Palembang Urung 'Digarap' KPK
jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil karyawati PT Bangun Jaya Lestari, Liza Merliani Sako pada Kamis (17/7). Liza akan diperiksa terkait kasus yang menyeret Wali Kota Palembang, Romi Herton dan istrinya Masyto dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Palembang dan Pemberian Keterangan Palsu di persidangan.
Kemunculan wanita berparas cantik yang disebut-sebut istri muda Wali Kota Palembang Romi Herton itu selalu menarik perhatian media massa.
Seketika puluhan wartawan langsung mengejar saat Liza keluar dari ruang tunggu steril menuju pintu gerbang kantor KPK. Para awak media tak berhenti memburu kendati Liza terlihat malas meladeni cecaran pertanyaan wartawan. Perempuan berambut panjang sebahu dengan kulit putih itu mengaku batal menjalani pemeriksaan.
”Saya lagi kurang sehat, saya enggak jadi diperiksa,” ujar Liza. Untuk itu ia mengaku meminta pemeriksaannya dijadwal ulang pekan depan.
”Selasa depan (jadwal ulang),” imbuh Liza singkat.
Sebelumnya KPK sudah memanggil Liza untuk diperiksa menyangkut kasus serupa pada Kamis, 3 Juli dan Selasa 8 Juli 2014 lalu. Penyidik KPK bahkan sempat menggeledah mobil yang ditumpangi Liza saat diperiksa Kamis 3 Juli 2014. Diketahui, Liza juga sempat membawakan koper berisi pakaian satu hari setelah Romi Herton dan istri pertamanya ditahan KPK pada Kamis, 10 Juli 2014. (flo/jpnn)
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memanggil karyawati PT Bangun Jaya Lestari, Liza Merliani Sako pada Kamis (17/7). Liza akan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri