Ngaku Studi Banding ke Batam, Kok Lanjut ke Singapura
jpnn.com, BANDUNG - Kinerja Dewan Pengawas dan Direktur Umum PDAM Tirta Patriot, Sugiyanto kini mulai dipertanyakan.
Menyusul agenda kunjungan studi banding ke Batam yang dimulai Kamis (20/4/2017) dikabarkan bakal berlanjut ke Singapura.
Informasi studi banding ke Batam dan disinyalir bakal diteruskan dengan agenda ‘plesiran’ ke Singapura itu disampaikan LSM Jendela Komunikasi kemarin.
’’Ya begini ini kalau Dewan Pengawas diisi oleh orang-orang politik. Study banding ke Batam sehari saja kan cukup. Ini kami dengar tiga hari itu pun dilanjut ke Singapura. Buat apa, plesiran?,’’ ungkap Bob, perwakilan LSM Jendela Komunikasi, kemarin.
Bob membeberkan, study banding itu diikuti empat orang dewan pengawas, dua orang sekretariat dewan pengawas, dirum PDAM Tirta Patriot dan sejumlah pegawai PDAM Tirta Patriot.
’’Kurang lebih semuanya sepuluh orang,’’ imbuhnya seraya menyebut study banding itu disebut-sebut terkait SDM, manajemen kepegawaian dan transparansi perusahaan.
Bob mengingatkan, kinerja Dirum PDAM patut disoroti. Menyusul tugas sebagai direktur utama yang diemban Sugiyanto banyak yang terbengkalai.
’’Soal penagihan utang pihak ketiga di luar hingga miliaran saja tidak mampu dilakukannya. Bahkan, kami dengar lagi, pada bulan lalu selama dua pekan yang bersangkutan tak masuk kerja dan informasinya berangkat ke Korea dan Eropa bukan kepentingan pekerjaan,’’ tandasnya.
(neo/jpnn)
Kinerja Dewan Pengawas dan Direktur Umum PDAM Tirta Patriot, Sugiyanto kini mulai dipertanyakan.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Bus Pariwisata Bawa Siswa SMK dari Purworejo Kecelakaan di Tol Semarang, 3 Orang Luka-Luka
- Dukung Keahlian Nasabah, PNM Ajak Ketua Kelompok Unggulan Mekaar Studi Banding
- PNM Dorong Pengembangan Kapasitas Usaha Nasabah lewat Program Studi Banding
- Pabrik SBI Narogong jadi Tujuan Studi Banding Praktik Pertambangan Berkelanjutan
- Peradi Jakbar Langsung Studi Banding ke Bangkok Setelah Gelar Rapat Anggota Cabang
- Indonesia Power PLTGU Cilegon Studi Banding ke Kelompok Wanita Tani Gemas Implan