Ngamuk, Oknum TNI AL Obrak-abrik Pos Polisi

jpnn.com - BEKASI - Oknum TNI Angkatan Laut berpangkat Sersan Kepala (Serka) merusak pos polisi Pondok Gede, Kota Bekasi, Sabtu (13/2) malam. Aksi nekad pria berinisial BEP ini lantaran kesal, dirinya ditilang oleh polisi.

Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan, peristiwa bermula ketika pelaku yang membonceng istrinya dengan sepeda motor melintas di Jalan Raya Hankam. Di tengah jalan, dia ditilang petugas lantaran sang istri tidak mengenakan helm.

Kemudian, BEP dan istri diarahkan untuk ke pos polisi untuk diberikan surat tilang. Selama proses pemeriksaan dokumen kendaraan, BEP tidak menunjukan bahwa dirinya merupakan anggota TNI AL.

Setelah diproses aparat, BEP bersama istri langsung melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Namun, sekitar 30 menit kemudian, dia kembali mendatangi pos polisi tersebut sambil membawa kartu tanda anggota (KTA) TNI AL. Tapi ternyata pos itu sudah kosong tanpa seorang aparat pun terlihat.

Melihat situasi itu BEP naik pitam dan memecahkan kaca depan pos polisi. Pelaku yang gelap mata, kemudian merusak televisi dan pendingin ruangan di sana. Warga tak berani menghentikan aksinya, karena takut menjadi korban penganiayaan pelaku. Setelah puas melampiaskan amarahnya, BEP bergegas pergi meninggalkan lokasi. Beberapa saat kemudian, BEP menyerahkan diri ke Polsek Pondok Gede.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama M. Zainudin membenarkan hal itu. Menurut dia, anggotanya sudah meminta maaf terkait kasus pengerusakan pos polisi tersebut ke Kapolsek Pondok Gede, Komisaris Sukadi. 

”Iya betul ada insiden pengerusakan. Dia telah mengakui perbuatannya dan juga telah membuat surat pernyataan bahwa akan memperbaiki pos polisi tersebut seperti semula,” katanya.

Zainudin menjelaskan, BEP merupakan anggota TNI AL aktif yang berdinas di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Selama ini yang bersangkutan juga belum pernah terjerat kasus hukum. Zainudin juga memastikan, tidak ada korban luka dan jiwa dalam insiden ini. Meski telah meminta maaf, namun pelaku akan tetap diberi sanksi atas perbuatannya. (dny/dil/jpnn)