Ngemplang Cukai Karpet, Menteri Jerman Dihujat
Sabtu, 09 Juni 2012 – 22:22 WIB
BERLIN - Gara-gara selembar karpet, Menteri Pembangunan Jerman Dirk Niebel menuai kritik. Semua bermula saat politikus 49 tahun itu berkunjung ke Kota Kabul, Afghanistan, Maret lalu. Dalam lawatan tersebut, Niebel membeli karpet sebagai suvenir. Namun, dia memakai uang negara untuk membiayai pengiriman karpet tersebut. Dalam pengakuannya kemarin, Niebel menyatakan bahwa karpet Kabul itu dibeli seharga EUR 1.100 (sekitar Rp 12,8 juta). Saat itu pembelian dilakukan secara pribadi. Artinya, Niebel membayar karpet tersebut dengan uang pribadi. Namun, karpet itu terpaksa dia tinggal di Kedutaan Jerman di Kabul karena tak sempat mengurus bagasi. Lagi pula, kala itu dia harus segera kembali ke Jerman.
Kemarin (8/6) Niebel mengakui bahwa dirinya tak mengeluarkan uang sepeser pun untuk membayar ongkos kirim karpet itu. Padahal, karpet seberat 30 kilogram tersebut diterbangkan langsung ke kediamannya di Kota Berlin. Tak hanya "gratis" ongkos kirim, karpet berukuran 9 meter persegi itu bebas bea cukai. Kabarnya, dinas intelijen asing Jerman-lah yang mengatur pengiriman karpet tersebut.
Baca Juga:
"Pengiriman dari Kabul ke Berlin pada 20 Mei lalu terjadi atas permintaan khusus pimpinan dinas intelijen asing Jerman," terang Kementerian Perhubungan dalam pernyataan tertulis. Dalam dokumen pengiriman tertulis bahwa karpet itu merupakan properti milik pribadi. Kendati demikian, pihak bea cukai Jerman tak mengenakan beban masuk terhadap karpet tersebut.
Baca Juga:
BERLIN - Gara-gara selembar karpet, Menteri Pembangunan Jerman Dirk Niebel menuai kritik. Semua bermula saat politikus 49 tahun itu berkunjung ke
BERITA TERKAIT
- Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata, Ini Respons Para Pemimpin Dunia
- Baru Sepakati Gencatan Senjata, Israel Kembali Bantai Warga Gaza
- Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata, Akan Ada Pertukaran Tahanan dengan Sandera
- Amerika Coret Kuba dari Daftar Hitam Negara Pro-Terorisme, Selamat!
- Pemerintah Imbau Jemaah Asal Indonesia Tidak Berulah
- Jepang & Korsel Sepakat Perkuat Hubungan dengan Amerika