Ngenet Saat Sekolah, Siswa Dibotak

Ngenet Saat Sekolah, Siswa Dibotak
Ngenet Saat Sekolah, Siswa Dibotak
"Saat kita pantau anak sekolah, kita ketemu mereka di warnet Ungu di Naikolan. Jaraknya tidak jauh dari sekolah. Kita bawa ke sini untuk dibina agar tidak mengulangi lagi," katanya sembari mengingatkan agar siapapun dia, siswa SMP maupun SMA yang berkeliaran di luar sekolah saat jam pelajaran akan dilakukan penertiban.

Ia menghimbau, apabila mau mengerjakan tugas pada jam sekolah, sebaiknya tidak mengenakan pakaian seragam. "Kalau mau kerja tugas di warnet, pulang tukar seragam sekolah dan lapor orang tua baru kerja tugas di warnet. Kalau masih jam sekolah pasti kita akan tertibkan," katanya.

Ia menjelaskan, rambut kelima orang siswa yang dibotaki karena model rambut jabrik. "Rambut diperbaiki. Tadi rambut jabrik, makanya kita perbaiki. Sifatnya kita bina karena alasannya masuk akal," ungkap Chris.

Sementara, salah seorang siswi, Ibunda Ulu Mando mengaku, ia dan teman-temannya sementara mencari tugas dari sekolah di warnet. Mereka sudah pulang sekolah karena sementara berlangsung mid semester.

KUPANG, TIMEX--Sebanyak lima dari delapan siswa-siswi SMP dibina di Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Kupang karena kedapatan berada di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News