Ngenet Saat Sekolah, Siswa Dibotak
Jumat, 12 Oktober 2012 – 10:15 WIB
"Saat kita pantau anak sekolah, kita ketemu mereka di warnet Ungu di Naikolan. Jaraknya tidak jauh dari sekolah. Kita bawa ke sini untuk dibina agar tidak mengulangi lagi," katanya sembari mengingatkan agar siapapun dia, siswa SMP maupun SMA yang berkeliaran di luar sekolah saat jam pelajaran akan dilakukan penertiban.
Ia menghimbau, apabila mau mengerjakan tugas pada jam sekolah, sebaiknya tidak mengenakan pakaian seragam. "Kalau mau kerja tugas di warnet, pulang tukar seragam sekolah dan lapor orang tua baru kerja tugas di warnet. Kalau masih jam sekolah pasti kita akan tertibkan," katanya.
Ia menjelaskan, rambut kelima orang siswa yang dibotaki karena model rambut jabrik. "Rambut diperbaiki. Tadi rambut jabrik, makanya kita perbaiki. Sifatnya kita bina karena alasannya masuk akal," ungkap Chris.
Sementara, salah seorang siswi, Ibunda Ulu Mando mengaku, ia dan teman-temannya sementara mencari tugas dari sekolah di warnet. Mereka sudah pulang sekolah karena sementara berlangsung mid semester.
KUPANG, TIMEX--Sebanyak lima dari delapan siswa-siswi SMP dibina di Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Kota Kupang karena kedapatan berada di
BERITA TERKAIT
- Lewat Kegiatan Ini, Para Mahasiswa Dibekali Wawasan Tentang Kepabeanan dan Cukai
- Mengenal Veve, Sosok Dosen yang Menginspirasi Generasi Muda
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024
- Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Gandeng Mendagri
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme