Krisis Nuklir Korea
Ngeri! AS Bersumpah Bakal Hancurkan Korut
jpnn.com, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) merespons keras uji coba nuklir keenam yang dilakukan Korea Utara kemarin, Minggu (3/9). Negeri Paman Sam itu bersumpah akan melancarkan serangan militer besar-besaran jika Korut berani macam-macam.
"Setiap ancaman (Korut) akan kami balas dengan sebuah respons yang efektif sekaligus berlebihan," ujar Menteri Pertahanan AS James Mattis dalam konferensi pers di halaman Gedung Putih, Washington, AS.
Konferensi pers itu digelar usai Presiden Donald Trump melakukan pertemuan dengan para penasihat bidang keamanan dan juga Wapres Mike Pence. Menurut Mattis, bosnya itu meminta dipaparkan semua opsi militer yang mungkin diambil jika Korut berulah.
Meski begitu, Mattis masih berharap AS tidak sampai menggunakan opsi-opsi militer yang ada. Karenanya, dia meminta pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mematuhi keputusan Dewan Keamanan PBB terkait program nuklir negara totalitarian tersebut.
"Kami tidak mengharapkan kehancuran total sebuah negara, seperti misalnya Korea Utara, tapi seperti saya katakan sebelumnya, ada banyak opsi tersedia untuk mencapai itu," kata Mattis.
Uji coba nuklir Korut kemarin memang bikin geger dunia. Bagaimana tidak, Korut mengklaim berhasil memproduksi bom hidrogen, senjata pemusnah masal dengan kekuatan berkali-kali lipat dari bom atom yang dijatuhkan AS di Hiroshima dan Nagasaki saat Perang Dunia II.
Lewat Twitter Presiden Donald Trump juga mengungkapkan kekesalannya terhadap Korut. "Perkataan dan tindakan mereka (Korut) terus menunjukkan permusuhan dan sangat membahayakan Amerika Serikat," cuit Trump, Minggu (3/9) pagi.
Trump juga mengajak Korea Selatan berhenti memakai jalur diplomasi terhadap musuh bebuyutan mereka tersebut. Menurutnya, cara itu sudah terbukti gagal.
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Prabowo Pamer Kinerja Kabinetnya di Hadapan Pengusaha US-ASEAN, Begini Katanya
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Kebijakan Donald Trump Berpotensi Bikin Produsen Mobil Dunia Boncos