Ngeri! ISIS Serang Pangkalan Militer AS pakai Senjata Kimia
Setelah serangan itu, militer AS di Iraq menginvestigasi lokasi kejadian.
Saat mengambil serpihan ledakan untuk keperluan penyelidikan, tim militer menemukan sesuatu yang berminyak dan berwarna hitam.
Mereka lantas mengumpulkan sampelnya untuk diselidiki di laboratorium.
Analisis awal menyebut substansi tersebut sebagai mustard atau sulfur mustard. Namun, dalam uji lanjutan di laboratorium, sampel yang oleh media disebut sebagai tar itu menunjukkan hasil negatif untuk mustard.
”Uji laboratorium masih berlangsung,” ungkap CNN yang kali pertama menyebarluaskan kabar tersebut.
Jika benar, itu bakal menjadi serangan kimia pertama terhadap pasukan AS sejak berakhirnya Perang Dunia I.
Pemakaian senjata kimia menunjukkan bahwa tingkat kemahiran ISIS dalam menggunakan senjata telah meningkat.
Yang pasti, kelompok radikal tersebut telah memiliki akses terhadap senjata kimia. Tidak jelas senyawa berbahaya itu mereka dapatkan dari sekutu ISIS atau mereka ambil paksa dari pihak lain.
WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) menuding militan Negara Islam alias Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) menggunakan senjata kimia
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer