Ngeri, Merokok Ternyata Mengubah DNA Sampai 30 Tahun
jpnn.com, JAKARTA - Sebuah penelitian baru menetapkan bahwa efek dari merokok tembakau jauh melampaui kerusakan eksterior dan meningkatkan risiko kanker Anda sebesar 15 hingga 30 kali.
Sampai saat ini, kerusakan akibat merokok terbatas pada aspek-aspek tertentu dari produk, terutama pada kulit perokok dan organ tubuh.
Iklan anti-merokok selalu diisi dengan saran bermanfaat tentang bagaimana tubuh Anda mulai pulih hanya 20 menit setelah Anda berhenti merokok.
Sementara banyak perokok mengetahui risiko dari menghisap rokok, mereka biasanya tidak berpikir dua kali untuk tidak berhenti, karena daya tarik kecanduannya terlalu kuat.
Sebagian besar kerusakan yang disebabkan oleh racun dalam rokok akan hilang setelah lima tahun berhenti merokok.
Namun tampaknya, beberapa orang benar-benar akan tetap terpapar racun rokok selamanya, meningkatkan peluang Anda untuk mengembangkan banyak penyakit yang terkait dengan merokok, bahkan setelah Anda berhenti merokok.
Hal ini diciptakan oleh metilasi, yaitu proses mengubah DNA dengan menonaktifkan gen atau mengubah cara kerjanya di dalam tubuh.
Dengan sendirinya, ini adalah proses normal yang bisa dilakukan DNA Anda untuk memastikan hal-hal kemana mereka harus pergi.
Sebuah penelitian baru menetapkan bahwa efek dari merokok tembakau jauh melampaui kerusakan eksterior dan meningkatkan risiko kanker sebesar 15 hingga 30 kali.
- 5 Makanan yang Bantu Anda Berhenti Merokok
- Stres di Tempat Kerja Picu Merokok? Kenali Gejalanya dan Alternatif Mengatasinya
- Universitas Padjadjaran dan Universitas Catania Kaji Pengurangan Bahaya Tembakau Alternatif
- Zonasi Penjualan Rokok Dinilai Bakal Jadi Pasal Karet
- APHRF 2024: Perokok Berhak Mengakses Produk Tembakau Alternatif yang Lebih Rendah Risiko
- Turunkan Prevalensi Merokok, APHRF 2024 Dukung Pemanfaatan Produk Tembakau Alternatif