Ngeri-Ngeri Sedap

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Ngeri-Ngeri Sedap
Sutradara, produser, dan para pemain film Ngeri-Ngeri Sedap di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Jumat (17/6) sore. Foto: Firda Junita/JPNN.com

Opung Luhut yang tiap hari teriak booster ternyata lupa belum booster. Kalau saja bagian ini masuk di skenario film Ngeri-Ngeri Sedap pasti lucu sekali.

Banyak yang Ngeri-Ngeri Sedap menanti kelanjutan demo besar-besar mahasiswa dan aktivis demokrasi lain.

Rupanya, hanya ada satu kata untuk merespons kenaikan harga BBM; tolak dan lawan. 

Para mahasiswa berdemo sampai malam di Patung Kuda, titik paling dekat dengan Istana.

Pak Joko selalu bilang kangen didemo. Sekarang Pak Joko sudah didemo hampir seminggu, tapi Pak Joko belum menemui anak-anaknya yang berdemo.

Rupanya Pak Joko memakai gaya Pak Domu juga untuk membuat muslihat supaya bisa mengumpulkan anak-anaknya.

Pak Domu berpura-pura ribut dengan Mak Domu supaya anak-anak bisa pulang. Dengan begitu kangen kepada anak-anak bisa terobati. 

Pak Joko juga pura-pura bikin ribut--dengan menaikkan harga BBM--supaya bisa mengumpulkan anak-anak yang demonya selalu dia kangeni. (*)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Ngeri-Ngeri Sedap, film kedua bergenre komedi yang dipilih Komite Seleksi Oscar Indonesia 2022 untuk Academy Awards.


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News