Ngeri! Prof Bambang Buka-bukaan soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Ada Kata Kutukan
Menurutnya, Indonesia perlu belajar dari Jepang, China, dan Korea Selatan di Asia dan Chili di Amerika Selatan yang berhasil keluar dari perangkap pendapatan menengah (middle income trap).
"Masalahnya, kita terlalu terbuai dengan kekayaan alam, lupa melakukan sesuatu yaitu inovasi," imbuhnya.
Prof. Bambang meramalkan akan berat bagi Indonesia bersaing di sektor otomotif dan elektronik dengan negara-negara lain.
Kendati demikian, Indonesia memiliki kualitas manufaktur yang mampu menampung relokasi pabrik di kedua sektor tersebut dari China dan Korea Selatan.
Oleh karena itu, Indonesia perlu mendorong inovasi dan riset agar tidak sekadar menjual SDA bernilai tambah rendah.
Setiap komoditas, baik pertanian maupun pertambangan, lanjut dia, perlu ditingkatkan nilai tambahnya sebelum dijual.
"Misal Indonesia terkenal sebagai eksportir nikel terbesar, kita jangan bangga dengan itu terus menerus. Apa seharusnya kebanggaan itu? Kalau, (kita) jadi salah satu leading produser baterai kendaraan listrik," tegas Prof. Bambang. (antara/jpnn)
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro buka-bukaan soal cara mengubah perekonomian Indonesia.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- Deddy Corbuzier Investor Utama Holy Flux, Bangun Ekosistem Media Online Terbesar di Indonesia
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, ASDP Hadirkan Bazar UMKM
- PT Sunthi Sepuri Tingkatkan Kapasitas dengan Sarana Produksi Modern