Ngeri! Teroris Siapkan Ledakan untuk Akhir Tahun, Tiga Kali Lipat Bom Bali
RPW ini dalam jaringan teroris JAD berperan sebagai pemberi bahan peledak. Dia mengatakan, setiap kelompok teror yang akan melakukan aksi itu bisa memesan bahan peledak dari RPW. ”Kami masih mendalami bagaimana peran-perannya,” ungkapnya.
Yang pasti, bahan peledak ini rencananya akan digunakan untuk aksi akhir tahun. Ada sejumlah lokasi yang menjadi target, diantaranya gedung DPR, Mabes Polri, sejumlah kedutaan besar, stasiun televisi dan tempat hiburan.
”Lokasi ini ditarget karena representasi demokrasi, ideologi yang mereka benci,” jelasnya.
Darimana dana untuk membuat clandestine lab tersebut? Rikwanto menuturkan, ada sejumlah sumberdana dalam meracik bahan peledak ini.
Dari informasi awal, selain dari Bahrun Naim, ternyata terdapat delapan tenaga kerja Indonesia dari Taiwan, Arab Saudi dan Malaysia yang memberikan uang sekitar Rp 2 juta hingga 3 juta pada RPW. ”Total ada uang Rp 32 juta yang diterima RPW,” jelasnya.
Sementara seorang anggota Densus yang didampingi Rikwanto mengatakan, selain RPW, masih ada tiga orang lagi yang dikejar Densus 88.
”Empat orang ini bekerjasama dalam meracik bahan peledak ini. Pengejaran tiga orang lain masih dilakukan,” ungkapnya.
Yang juga penting, RPW ini sebelumnya tidak meracik bahan peledak. Namun, berupaya untuk membuat narkotika jenis sabu.
JAKARTA - Densus 88 Anti Teror Polri berhasil menangkap seorang anggota jaringan jamaah ansharut daulah (JAD) berinisial RPW, spesialis pembuat bahan
- Menko Pratikno dan Stakeholder Tinjau Pelabuhan Merak untuk Pastikan Kelancaran Nataru
- Kemensos dan BKN Gelar Tes Pegawai Disabilitas Netra dengan Sistem Komputer CACT
- Sekjen PDIP Hasto Jadi Tersangka, Pengamat: KPK Harus Beri Penjelasan Terbuka
- Germas PP Minta KPK Proses Bupati di Jateng Ini
- Hasto Jadi Tersangka, Guntur Romli: PDIP Makin Ditekan, Makin Melawan
- Ini Langkah Strategis PHE OSES dan RSO PTK Perkuat Keamanan Laut