Ngobrol dengan Gwendoline Christie, si Brienne of Tarth
Perkembangan karakternya menarik. Sejak season 3 dia menjadi salah satu backbone cerita. Bagaimana?
Dia tangguh banget kan? Dia sering gagal. Dia bersumpah melindungi Catelyn Stark, gagal. Dia mau selamatkan Arya dan Sansa, ditolak. Tapi, itu yang aku suka dari dia. Kegagalan tidak membuatnya berhenti mencoba. Ada gabungan antara sisi human dan superhuman dalam diri dia.
Brienne mahir naik kuda, main pedang, bertarung. Bagaimana kamu mempelajari semuanya?
It was really hard, hahahahahahaha (Brienne tertawa keras sekali). Jauh sebelum syuting, aku mulai menurunkan berat badan dan membangun otot. Ototku bertambah 15 pon. Pelatih fisikku membuat program yang sangat spesifik agar badanku siap untuk naik kuda dan bertarung.
Ceritakan dong tentang latihannya...
Aku berlatih bareng stunt coordinator paling keren sejagat, CC Smiff (juga bekerja di Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2, dan film-film Star Wars). Dia yang melatihku naik kuda, main pedang, bertarung. Sekitar tiga bulan aku mempelajari semua skill dasar seorang knight. Itu pengalaman yang luar biasa menantang. Tidak hanya sebagai aktor, tapi juga sebagai perempuan.
Apa tantangan terbesarnya?
Aku berusaha keras menerima karakter ini sebagai bagian dari diriku. (Sulit bagiku) untuk memotong rambut, menumbuhkan otot, dan berjalan dengan cara yang aneh, itu sulit. Sesulit untuk menerima fisikalitas baruku, menerima sosokku yang androgini, dan menerima kekuatan alamiku. Itu hal-hal yang menurut masyarakat nggak oke. Tapi, karakter ini yang membuat kita melihat hal-hal baik dalam setiap ketidaksempurnaan.