Ngotot Bertahan, Tim Rusia Kerahkan Helikopter
Jumat, 18 Mei 2012 – 05:35 WIB

Ngotot Bertahan, Tim Rusia Kerahkan Helikopter
BOGOR - Penarikan tim Rusia yang berjumlah 12 orang dari puncak Gunung Salak I, Kamis (17/5) mendapat reaksi dari Ketua Tim Search And Rescue (SAR) Rusia, Kolonel Michael Chupalenkov. Ia menyebutkan, pihaknya akan kembali mengirim tim ke puncak Salak I untuk melakukan pencarian sisa jenazah yang belum ditemukan dan flight data record (FDR). Tim Rusia tersebut akan melakukan evakuasi dan pencarian FDR bersama tim SAR Indonesia. Chupalenkov mengatakan, timnya akan melakukan pencarian sampai semua jenazah korban dan FDR ditemukan. Karena itu, Chupalenkov belum bisa memastikan kapan proses evakuasi itu dihentikan. "Karena ini tergantung dari operasi yang hari ini kita lakukan," paparnya.
Chupalenkov yang didampingi penerjemah mengatakan, tim SAR Rusia akan melanjutkan proses evakuasi dengan menerjunkan 10 anggotanya, hari ini. Tim tersebut akan dilengkapi dengan alat khusus yang berfungsi untuk memperlancar proses pencarian korban dan FDR.
10 anggota tim SAR Rusia itu akan diberangkatkan melalui jalur udara dengan menggunakan helikopter yang didatangkan langsung dari Rusia. "Tim akan dibawa dengan pesawat Rusia PK 117 pagi besok (hari ini, red)," ujar Chupalenkov saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di Posko Pasirpogor, Cipelang, Bogor, sore kemarin.
Baca Juga:
BOGOR - Penarikan tim Rusia yang berjumlah 12 orang dari puncak Gunung Salak I, Kamis (17/5) mendapat reaksi dari Ketua Tim Search And Rescue
BERITA TERKAIT
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar