Ngotot Ingin Lindungi Setiap Warga dari COVID-19, Tiongkok Berisiko Terjebak dalam Isolasi Tanpa Akhir

Dia mengatakan negara-negara Barat "yang mencabut atau melonggarkan" aturan 'lockdown 'menunjukkan dominasi dan pengaruh mereka.
Gao mengatakan keputusan tersebut dibuat tanpa mempertimbangkan faktor kesehatan warga.
"Ini adalah keputusan salah saat mencegah epidemi yang disebabkan karena buruknya sistem politik di Inggris, Amerika Serikat dan negara lain," tulisnya.
"Ini juga hasil dari pendekatan yang mementingkan hak individu."
Gao juga memberikan gambaran adanya perang antara virus dan kemanusiaan, dengan mengatakan Tiongkok tidak melihat jika vaksinasi akan cukup untuk memenangkan perang.
Dr Zhang bukanlah satu-satunya suara yang menyarankan agar Tiongkok melonggarkan dan keluar dari pembatasa aturan terkait COVID-19.
Mantan pakar penanggulangan penyakit Feng Zijian mengatakan minggu lalu jika Tiongkok bisa kembali ke kehidupan normal ketika tingkat vaksinasi dicapai pada titik tertentu.
Komentarnya kemudian menghilang dari internet.
Meningkatnya rasa nasionalisme dan kekhawatiran akan tingkat efikasi vaksin buatannya sendiri bisa membuat Tiongkok terisolasi bertahun-tahun dari dunia luar
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?