Ngotot Minta Proyek, Anggota Dewan Bibirnya Pecah Dibogem PNS
“Kalau baik-baik kita terima. Ini dia datang seenaknya nekan-nekan orang. Saya cuma bela diri, ini rumah saya, kantor saya, masak orang nyerang saya diam saja,” tutur salah satu koordinator penyuluh lapangan ini, lagi.
“Selain itu, proyek ini mestinya tender, tapi dipaksakan agar penunjukan langsung (PL), sehingga kegiatan dipecah-pecah oleh dia (Samsul, red),” tambahnya.
Pada saat kejadian, ada seorang saksi yang menyaksikan langsung kejadian tersebut. Yakni Lutfi, salah seorang PPK di Dinas Pertanian dan Holtikultura Muarojambi.
Dihubungi via ponselnya semalam, Lutfi terkesan hati-hati menjawab pertanyaan Jambi Independent terkait kejadian itu.
“Saya sudah memberi keterangan kepada Polsek Sekernan. Nanti yang menerangkan kepada wartawan Kapolsek,” ujar Lutfi.
Sementara, terkait proyek yang disebut-sebut sebagai penyebab keributan antara AS dengan anggota dewan itu, Lutfi tak mau komentar banyak.
Namun, ia menegaskan bahwa proyek tersebut belum kontrak, sehingga belum bisa dikerjakan. “Kalau rekanan melaksanakan kegiatan sebelum kontrak, ya, resikonya ada pada rekanan sendiri,” ulasnya.
Sementara, Samsul Bahri, anggota DPRD Muarojambi, dikonfirmasi terkesan enggan memberi komentar. Dia mengatakan kalau kedatangannya ke kantor dinas pertanian untuk menemui kepala dinas. Namun sayangnya, kepala dinas sedang mengikuti rapat sehingga tidak bisa bertemu.
Anggota Fraksi Partai Hanura DPRD Muarojambi, Samsul Bahri, dipukul salah seorang pegawai Dinas Pertanian dan Holtikultura Muarojambi, AS (56), di
- Ketum Muhammadiyah Soroti Wacana Pilkada oleh DPRD, Dia Ingatkan Begini
- Warga Bentrok dengan Pekerja Proyek di Tanah Abang, 1 Orang Tewas
- Oknum Anggota DPRD Lampung Selatan jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu
- Wamendagri Bima Sebut DPRD Bisa Dukung Target Pemerintah
- Prabowo Usul Kepala Daerah Dipilih DPRD, Deddy Singgung Prinsip Kedaulatan Rakyat
- PAN Sambut Positif Usul Prabowo soal Kepala Daerah Dipilih DPRD