Ngotot Nyalon di Buleleng, Sukrawan Akhirnya Dipecat PDIP

Ngotot Nyalon di Buleleng, Sukrawan Akhirnya Dipecat PDIP
Ilustrasi. foto: dokumen JPNN

“Pelanggaran yang dilakukan oleh Dewa Sukrawan juga dikategorikan sebagai pelanggaran berat,” lanjut politisi yang duduk untuk periode ke tiga di DPR RI ini kepada Bali Express (Jawa Pos Group).

Karena Sukrawan dianggap tidak mengindahkan intruksi DPP PDIP, terkait dengan rekomendasi calon Bupati dan Wakil Bupati di Buleleng. Sukrawan tetap ngotot maju dari calon perseorangan. Sehingga dinyatakan pelanggaran kode etik dan disiplin partai. 

Namun Koster mengatakan, proses pemecatan dilakukan dengan sangat hati – hati. Dengan pertimbangan yang sangat matang. Lantaran Megawati sebagai Ketum, memberikan perhatian khusus atas kasus ini. 

Lantaran Sukrawan dianggap kader terbaik. Yang berjuang cukup lama di partai, mulai sebagai Korcam dan memiliki hubungan sangat dekat dengan Megawati.

Bahkan dijelaskan, Megawati sampai dua kali menugaskan Sekjen Hasto Kristiyanto untuk memanggil Dewa Sukrawan. Dan meminta agar Sukrawan tidak maju sebagai calon Bupati di Buleleng, melalui jalur perseorangan.Bahkan Megawati langsung sempat memanggil Sukrawan, meminta agar bersabar dulu dan tidak maju sebagai calon bupati Buleleng pada Pilkada serentak 2017 melalui calon perseorangan. 

“Namun tetap ngotot maju dari calon perseorangan. Bahkan saat dipanggil DPD sempat menyatakan siap menerima sanksi apapun,” ungkap Koster.

Dengan kondisi ini, akhirnya turun sikap tegas dari induk partai. “Sikap tegas, tidak ada kompromi. Sehingga kedepan PDIP jadi partai yang solid dan disiplin, tidak bermain – main terhadap intruksi Ketua Umum PDIP,” cetus politisi asal Buleleng ini.(art/ray/jpnn)

DENPASAR – DPP PDI Perjuangan akhirnya memecat salah satu kader terbaiknya, Dewa Sukrawan. Sikap tegas PDIP turun pascamenangnya gugatan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News