Ngurah: Saya Mendapat Perintah Beri Pelayanan Terbaik ke Pak SBY dan Keluarga
jpnn.com - Ibu Ani Yudhoyono meninggal dunia di Singapura setelah empat bulan bergulat melawan kanker darah.
Dinarsa Kurniawan, Singapura
SEJAK Februari lalu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sering menghabiskan waktu di Singapura. Dia setia menemani istrinya yang sedang berjuang melawan penyakit kanker darah. Anak-anak dan menantunya juga sering bolak-balik Jakarta - Singapura.
Selain keluarga besar SBY, banyak pula warga Republik Indonesia (RI) di Singapura yang menjenguk Ani di rumah sakit. Salah satu sosok yang dekat dengan Ani selama empat bulan terakhir adalah Duta Besar RI untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya.
”Saya, istri, dan seluruh staf KBRI Singapura merasa kehilangan. Ibu Ani orangnya baik dan tidak pilih-pilih orang kalau bergaul,” ucap pria kelahiran Singaraja, Bali, 11 Maret 1962, tersebut.
Ngurah mengungkapkan, beberapa hari sebelum wafat, kondisi putri tokoh militer Sarwo Edhie Wibowo itu sempat membaik. Karena itulah, dia kaget ketika Sabtu (1/6) siang mendengar kabar bahwa jantung perempuan yang dikaguminya tersebut berhenti berdetak.
BACA JUGA: Prabowo Sebut Bu Ani Memilih Dia saat Pilpres, SBY: Tidak Elok Untuk Disampaikan
Bahkan, saat kondisi Ani dinyatakan membaik, Ngurah sempat mengantarkan wakil presiden terpilih KH Ma’ruf Amin serta istrinya, Wury Estu Handayani, membesuk almarhumah sehari sebelum wafat (31/5).
Pak SBY setia menemani istrinya, Ibu Ani Yudhoyono selama berjuang melawan penyakit kanker darah.
- Kisah Bu Ani Menutupi Nama Sarwo Edhie Pascaperistiwa G30S/PKI
- Syarief Hasan Sebut Peresmian Museum & Galeri SBY-ANI di Pacitan Sejarah Bagi Indonesia
- Selamat, Pak SBY Resmikan Museum & Galeri Tanda Cinta untuk Bu Ani
- Putu Rudana Menilai Museum SBY-ANI Hadiah Terbaik bagi Bangsa
- Hadiri Haul ke-4 Ani Yudhoyono, Syarief Hasan Kenang Kejadian Mengharukan Ini
- Museum & Galeri SBY-Ani, Syarief Hasan: Bukti Jejak Rekam Perjalanan