Niat Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Belum Sesuai Konstitusi
jpnn.com, JAKARTA - Setelah 72 tahun merdeka sudah banyak kemajuan di sektor pendidikan dan kecerdasan bangsa.
Meski demikian, tidak bisa dipungkiri masih banyak permasalahan di dunia pendidikan.
Capaian untuk “meningkatkan kecerdasan bangsa” belum sepenuhnya terwujud sesuai dengan keinginan konstitusi.
Hal ini disampaikan Ketua Lembaga Pengkajian MPR Rully Chairul Azwar dalam Simposium Nasional “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa: Pendidikan Nasional Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945” di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (7/12).
Simposium dibuka Ketua MPR Zulkifli Hasan menghadirkan pembicara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr Muhadjir Effendy dan Wakil Menteri Keuangan Prof Dr Mardiasmo.
Rully menjelaskan “mencerdaskan kehidupan bangsa” mengandung arti bahwa kehidupan bangsa Indonesia haruslah cerdas, yaitu kehidupan yang tanggap terhadap kemajuan peradaban dan kehidupan modern dengan berkepribadian nasional, yaitu beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta berkeadilan dan sejahtera.
“Harus jujur juga diakui bahwa proses pendidikan yang menghasilkan peserta didik yang memenuhi kriteria beriman, bertakwa dan berakhlak mulia serta berdaya saing dan tanggap terhadap kemajuan peradaban dan kehidupan modern sebagai wujud kepribadian nasional masih belum terwujud,” kata Rully.
Secara perorangan, lanjut Rully, memang banyak siswa Indonesia yang bisa menjadi juara dalam olimpiade science.
Pendidikan yang tanggap terhadap kemajuan peradaban dan kehidupan modern sebagai wujud kepribadian nasional masih belum terwujud
- Hadiri KNPI Fair 2024, MPR Dukung Penuh Kegiatan Positif untuk Pemuda
- Mbak Rerie Sebut Pemanfaatan Medsos Penting untuk Tingkatankan Daya Tarik Museum
- Siti Fauziah Sampaikan Bukti MPR Telah Jadikan UUD 1945 sebagai Konstitusi yang Hidup
- Eddy Soeparno Tegaskan Komitmen Prabowo Wujudkan Ketahanan Energi
- Biofuel jadi Salah Satu Kunci dalam Dukung Transisi Energi Indonesia
- Kejagung Tangkap Hakim Ronald Tannur, Eddy Soerparno Berkomentar Begini, Tegas