Niat Pelaku Balas Dendam
Senin, 06 Juni 2011 – 07:48 WIB
Sebelumnya, Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Parsana mengatakan, aksi penembakan terhadap polisi di BCA adalah kegiatan terorisme. "Kelompok tersebut adalah jaringan baru yang juga merupakan kelompok sisa-sisa eks Poso," ujarnya.
Baca Juga:
Sementara itu, tewasnya dua eksekutor polisi di BCA Cabang Palu, sempat menjadi tanda tanya pihak keluarga. Adalah Farid, kakak salah satu korban bernama Fauzan, di sela-sela pemakaman di rumah duka Desa Pombewe, kemarin (5/6), mengaku tidak yakin adiknya tewas saat terjadi baku tembak di Poso.
Pengakuan Farid didasari setelah melihat beberapa luka lebam kebiru-biruan di bagian muka dan mata di jenazah. Farid menduga Fauzan ditangkap hidup-hidup setelah itu dihabisi. "Tidak yakin saya," ucapnya kemarin (5/6).
Farid sendiri mengaku mendapatkan kabar dari kakaknya yang juga polisi yang bertugas di Kabupaten Poso bahwa Fauzan sudah tertangkap dan selamat. "Saya memang sempat ditelepon kakak saya, bahwa adik saya yang diburu polisi ke Poso sudah tertangkap dan keadaannya sehat, tidak meninggal," ujarnya.
PALU - Motif penembakan sadis terhadap polisi di pos penjagaan BCA Cabang Palu, 25 Mei 2011 lalu, terungkap. Salah satu penyebab aksi nekat tersebut
BERITA TERKAIT
- Kasus Bentrokan Pemuda Pancasila vs GRIB Jaya di Blora, 4 Orang jadi Tersangka
- Arisan Bodong di Cimahi Diduga Akibatkan Kerugian Ratusan Juta Rupiah
- Bongkar Praktik Tambang Emas Ilegal di Kabupaten Bandung, Polisi Amankan 7 Orang
- Raup Keuntungan Triliunan Rupiah, 7 Penambang Emas Ilegal di Bandung Dibekuk Polisi
- ASN di Bandung yang Diduga Korban KDRT Istri Cabut Laporan, Polisi Ungkap Alasannya
- Tambang Emas Ilegal di Aceh Barat Daya Dimusnahkan Polisi