Niatnya Gelapkan Motor, Malah Papasan di Jalan
jpnn.com - SURABAYA – Kejahatan sekecil apa pun pada saatnya akan ketahuan. Seperti yang terjadi pada Saiful Islam, warga Jalan Dukuh Bulak Banteng Timur VII, Surabaya. Dia menjual motor milik temannya, M Jafar lalu menghilang.
Tapi apesnya, korban yang tengah melintas di kawasan Pesapen melihat Saiful yang dicari-carinya sedang bekerja. Segera saja Jafar lapor polisi dan Saiful pun ditangkap.
Ceritanya, korban dan pelaku adalah teman baik sejak SMA. Saiful yang selama ini bekerja sebagai tukang bangunan tengah menganggur. Lalu, duda satu anak tersebut pergi ke rumah sahabatnya, Jafar, di Bulak Banteng Wetan V masih di kota yang sama.
''Tersangka berpura-pura meminjam motor untuk mencari utangan ke rumah saudara,'' kata Kanitreskrim Polsek Kenjeran AKP Yudho Haryono kemarin (16/3).
Jafar dengan enteng saja menyerahkan Honda Beat nopol M 2423 AW miliknya. Ternyata itulah akal-akalan tersangka. Bukannya mencari utangan, motor yang diproduksi 2011 tersebut justru digadaikan seharga Rp 1,5 juta kepada pria yang dipanggilnya Cak Mat di pinggir Jalan Sidotopo. Jafar lantas bingung karena motornya tidak kembali. Apalagi, setelah didatangi, pelaku sudah pindah kos.
Selang dua hari, Saiful berencana menggandakan uang yang didapat dari menggadaikan motor temannya. Dia bersekongkol dengan temannya, Hilmi (DPO), untuk menebus motor yang digadaikan tersebut. Hilmi lalu menemui Cak Mat dan menebus motor tersebut. Oleh Hilmi, motor tidak diserahkan kepada Saiful, tetapi kembali dijual seharga Rp 2,5 juta. Uang itu diberikan kepada Saiful.
Setelah uang diterima, tersangka menyisihkan uang Rp 1,5 juta yang merupakan uang tebusan motor. Sisanya, Rp 1 juta, dibagi berdua dengan bagian tersangka Rp 700 ribu dan Rp 300 ribu untuk Hilmi. Aksinya ketahuan setelah tiga bulan menghilang, Jafar ternyata melihatnya
di kawasan Pesapen sedang bekerja di sebuah toko bangunan. Setelah berdebat, korban melapor ke Polsek Kenjeran. Saiful ditangkap tanpa perlawanan.
Kepada petugas, tersangka mengaku terpaksa menggelapkan motor temannya karena tidak mendapat penghasilan selain menjadi pekerja di sebuah proyek bangunan. Utangnya sudah menumpuk banyak. ''Rencananya, saya beli kembali motor itu setelah menerima upah dari bekerja di Pesapen,'' ungkap Saiful. a(all/c14/any/flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi