Nicke Widyawati Tegaskan Komitmen Pertamina Hadapi Tantangan Trilema Energi

“Dengan program ini, kami dapat mengurangi impor bahan bakar fosil khususnya solar, meningkatkan penggunaan energi terbarukan, dan pada saat yang sama kami mengurangi emisi, diperkirakan setara dengan 28 juta ton CO2 pada tahun 2022 saja,” papar Nikce.
Nicke menambahkan Pertamina melalui Subholing Power New Renewable Energy (PNRE) juga terus membangun portofolio bisnis energi bersih yang luas.
Hal itu sebagai fokus utama guna mendukung tujuan dekarbonisasi Pertamina dan Indonesia.
Pertamina, masih menurut Nicke, juga mulai menerapkan teknologi Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dengan melakukan injeksi pertama C02 di Lapangan Pertamina EP Jatibarang, Jawa Barat.
“Teknologi CCUS merupakan sebuah teknologi yang mampu meningkatkan produksi minyak dan gas melalui CO2-EOR sekaligus mengurangi emisi GRK secara signifikan,” paparnya.
Pertamina juga membangun kemitraan strategis dengan BUMN Agroforestri untuk memimpin upaya dekarbonisasi melalui proyek Nature Base Solutions (NBS).
Pertamina telah mengidentifikasi sembilan wilayah dengan potensi pengurangan Gas Rumah Kaca sebesar 11 juta ton/tahun CO2e.
Hingga 2022, Pertamina telah berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 31 persen dari seluruh operasi hulu hingga hilir.
Nicke Widyawati menegaskan komitmen Pertamina menghadapi tantangan trilema energi saat mengisi kuliah umum di Universitas Napoli I'Orientale
- Selamat Lebaran 2025, Pertamina Tetap Beroperasional 24 Jam
- Kado Lebaran dari Pertamina: Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini 29 Maret 2025
- Kado Idulfitri Pertamina Turunkan Harga BBM Jenis Ini
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Pertamina Siapkan Ratusan SPBU Siaga 24 Jam, Motoris Sigap Layani Pemudik
- Mudik Nyaman Bersama Pertamina: Layanan 24 Jam, Motoris dan Fasilitas Lengkap