Nielsen Rampungkan Fase Pertama Ekspansi Pengukuran Kepemirsaan TV di Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Nielsen mengumumkan penyelesaian fase pertama dari peningkatan cakupan pengukuran TV linear di Indonesia.
Pada fase pertama ini, Nielsen menambahkan jumlah pemirsa yang diukur dari 58.9 juta penonton menjadi 96 juta penonton di perkotaan.
Fase pertama fokus pada perluasan di pulau Jawa. Sedangkan fase kedua dari peningkatan ini akan selesai pada kuartal 1 2023 dengan menambahkan perluasan di luar pulau Jawa.
Dengan peningkatan ini, standar Nielsen dalam mengukur penonton televisi dapat lebih bervariasi dan mampu merepresentasikan 135 juta penonton TV di Indonesia.
Dengan semakin meningkatnya fragmentasi media dan banyaknya pilihan konten untuk ditonton, memperluas pengukuran kepemirsaan TV dengan menjangkau kota-kota sekunder bertujuan untuk membantu pasar dalam memahami perilaku menonton di luar 11 kota besar yang sudah ada.
Hal tersebut dinilai dapat memberikan pemahaman lebih akurat terhadap lanskap kompetisi untuk mendapatkan atensi penonton.
Dengan menambah jangkauan kota-kota sekunder di Jawa pada tahap pertama, pengukuran ini dapat melihat profil audiens yang sedikit berbeda dibandingkan 11 kota besar dimana proporsi segmen dewasa terlihat lebih tinggi dan latar belakang pendidikan, pekerjaan dan kelas sosial ekonomi yang lebih sederhana.
Namun, penonton dari kelompok ini ternyata lebih banyak mengonsumsi konten-konten informasi dan hiburan dari TV linier yang menghasilkan metrik kepemirsaan yang lebih tinggi.
Fase pertama perluasan area pengukuran TV Nielsen telah selesai, dengan meningkatkan representasi jumlah pemirsa dari yang sebelumnya 58.9 juta
- Survei Nielsen: RRI, Radio Terpopuler di Indonesia
- Rating Sustainalytics BRI Terus Membaik Berkat Pengelolaan Risiko ESG yang Kuat
- S&P Global Ratings: Kilang Pertamina Internasional Peroleh Peringkat Credit Rating 'BBB'
- Nielsen Masukkan Pengukuran YouTube dalam Total Ad Ratings di Indonesia
- Sinetron Preman Pensiun 7 Cari Pemain Baru, Kamu Berminat?
- Luar Biasa! Pertamina Raih Peringkat 2 Rating ESG Dunia