Niger Dikuasai Tentara dan Terancam Diinvasi Tetangga, 3 WNI Menolak Dievakuasi dari Sana
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri RI menyatakan bahwa tiga orang warga negara Indonesia (WNI) di Niger belum berencana pulang, meskipun negara itu tengah dilanda kudeta militer.
“Sejauh ini belum ada rencana (pulang),” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha melalui pesan singkat, Selasa.
Dia mengatakan bahwa KBRI Abuja di Nigeria dan Konsul Kehormatan RI di Ibu Kota Niamey terus memantau situasi di Niger, serta menjalin komunikasi dengan ketiga WNI yang bekerja di daerah Tahoua.
“Kondisi mereka baik dan aman,” tutur Judha.
Sejumlah negara seperti Prancis, Italia, Spanyol, dan Jepang telah mengumumkan evakuasi warga negaranya dari Niger di tengah krisis yang dipicu kudeta militer terhadap pemerintahan Presiden Mohamed Bazoum.
Kudeta diumumkan tentara Niger pada 26 Juli 2023, pada hari yang sama setelah mereka menahan Bazoum di kediamannya.
Militer beralasan kudeta dilakukan karena situasi keamanan yang memburuk dan krisis sosial ekonomi yang dialami negara Afrika Barat itu.
Akibat kudeta tersebut, negara tetangga Nigeria memutuskan untuk menutup perbatasan daratnya dengan Niger sementara Masyarakat Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) menyatakan sedang menyusun rencana intervensi militer untuk mengembalikan pemerintahan demokratis di Niger.
Prancis, Italia, Spanyol, dan Jepang telah mengumumkan evakuasi warga negaranya dari Niger. Namun, sejumlah WNI mengaku masih betah tinggal di negara Afrika itu
- Kemlu Sebut Tidak Ada WNI jadi Korban Longsor di Papua Nugini
- Kemlu Proses Pemulangan Jenazah 6 WNI yang Tenggelam di Laut Jepang
- Bantu Anak-Anak Afghanistan, Indonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio
- Kemlu Berjanji Mengevakuasi 3 WNI dari Gaza Secepatnya
- Percayalah, Pemerintah Terus Berupaya Mengevakuasi WNI di Gaza
- Indonesia Diminta Segera Mengevakuasi WNI di Palestina dan Israel