Nikah Dini Berbahaya

Nikah Dini Berbahaya
Plt Kepala BKKBN DR Sudibyo Alimoeso MA. Foto: int

Bahayanya?

Pertama, reproduksinya belum siap. Itu akan membahayakan nyawa ibu. Kedua, dari penelitian disebutkan pada usia dini kehamilan ada kecenderungan bayi dilahirkan dalam keadaan berat badan rendah. Sebab, anak-anak masih dalam tahap pertumbuhan itu sama-sama butuh gizi. Jadi ujung-ujungnya angka kematian ibu dan bayi sulit diturunkan. Apalagi kalau kehamilannya tidak dikehendaki. Misalnya, istri disimpan. Tidak hamil dulu sampai nunggu sekolah selesai. Nah ketika tiba-tiba hamil, maka kecenderungannya akan diaborsi. Selain secara legal tidak dimungkinkan, hal itu juga membahayakan nasib ibu.

Apa pesan BKKBN?

Masalah kesehatan reproduksi ini jangan dianggap barang tabu lagi dan perlu disosialisasikan secara luas. BKKBN sudah melaksanakan sosialisasi itu. Supaya orangtua dan anak itu tahu kesehatan reproduksi secara lebih awal. Kalau sudah tahu akan melakukan reproduksi secara sehat dan bertanggung jawab. Kalau seandainya ada paksaan dari ortu, anak bisa memberikan argumentasi seperti ini. Meski keputusannya kembali kepada keluarga tapi setidaknya bisa memberikan pemahaman kepada ortu. (fdi)
Berita Selanjutnya:
Kita Nggak Main-main

PRAKTIK pernikahan dini masih marak. Padahal, hal itu bisa membahayakan kesehatan reproduksi. Apa saja dampak negatifnya? Berikut petikan wawancara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News