Nikmati saja, Dengarkan Nyanyian Gurun

Nikmati saja, Dengarkan Nyanyian Gurun
Foto: Anggit SN/Jawa Pos

Ada kalanya Rommy melewati kontur gurun yang miring. Melewati itu tak kalah menegangkan. Sebab, meleset sedikit saja, mobil bisa terjungkal. Namun, lagi-lagi dia berupaya menenangkan bahwa semua akan baik-baik saja.

"Nikmati saja. Dengarkan nyanyian gurun," katanya, lalu menjelaskan suara angin yang menerpa butiran-butiran pasir.

Rommy mengungkapkan, melintasi gurun-gurun pasir semacam itu akan lebih menantang bila dilakukan saat malam. Sebab, sorot lampu mobil yang terbatas membikin pengemudinya sulit menerka kapan akan naik dan kapan akan melewati turunan.  

Joko Riswadi, salah seorang anggota rombongan dari Indosat, mengungkapkan bahwa dirinya amat menanti-nantikan bisa ngebut di gurun semacam itu. Sebab, berkali-kali dia berkunjung ke Qatar, acara tersebut selalu terlewatkan.

"Semula saya kira seperti melewati gurun pasir di Bromo yang datar. Ternyata seperti kita naik tong setan di acara pasar malam. Ini sesuatu yang gila," ungkapnya.

Lelah bertualang di gurun, Rommy mengajak makan. Ternyata di tengah-tengah gurun luas tersebut ada restoran Arab yang cukup asyik. Tenda-tenda tempat makan berpendingin udara. Lantainya dilapisi permadani nan empuk. Hidangannya juga cukup enak. (*/c10/ttg)

 


NAIK-turun bukit pasir yang panas dan kering di Qatar sungguh menegangkan sekaligus mengasyikkan. Berikut laporan wartawan Jawa Pos ANGGIT SATRIYO


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News