Nilai Ekonomis Produk Susu Sapi Perah Sangat Menguntungkan
jpnn.com, JAKARTA - Nilai ekonomi yang bisa diperoleh dari produk susu sapi perah lokal dianggap lebih menguntungkan dibandingkan dengan sapi potong.
"Sebab, sapi perah ini panennya bisa setiap hari. Sementara itu, untuk sapi potong ada masa sekitar empat bulan untuk mendapatkan keuntungan," kata pengamat peternakan dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Didin S. Tasripin, Selasa (24/4).
Namun, menurut Didin, industri sapi perah lokal saat ini kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Untuk urusan susu, Indonesia masih bergantung pada bahan baku yang diimpor. Jumlahnya mencapai 80 persen dari kebutuhan susu nasional.
Meski begitu, Didin mengapresiasi adanya upaya memperbaiki kondisi ini setelah pemerintah mengeluarkan Peraturan Kementerian Pertanian (Permentan) Nomor 26 Tahun 2017 tentang Peredaran Susu.
Menurut dia, kekosongan regulasi terkait persusuan nasional selama hampir 20 tahun memang perlu penanganan yang serius.
"Perlu ada sinergi dari seluruh pihak karena kita sudah cukup lama tak ada regulasi. Kementerian-kementerian terkait perlu komitmen sesuai dengan wewenangnya. Menaruh perhatian lebih pada urusan susu ini," kata Didin.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan sedang menyiapkan peraturan untuk mendukung jalannya Permentan 26/2017.
Nilai ekonomi yang bisa diperoleh dari produk susu sapi perah lokal dianggap lebih menguntungkan dibandingkan dengan sapi potong.
- Pakar Ekonomi: Bea Masuk Beri Kesempatan Produsen Susu Lokal untuk Tumbuh
- Wamen Viva Yoga: Kami Rancang Pembangunan Sentra Sapi Perah di Daerah Transmigrasi
- Peternak Sapi Perah Buang Susu, Komisi IV DPR Singgung Impor
- Temuan Baru SEANUTS II soal Konsumsi Susu dengan Pemenuhan Gizi Anak
- Dukung Pangan Bergizi, Kementan Gelar Bimbingan Teknis Pemanfaatan Pekarangan
- Waspada, 7 Minuman Ini Bisa Tingkatkan Kadar Kolesterol Jahat