Nilai Ekspor Perhiasan Jawa Timur Turun
Begitu pula jika mengacu pada kinerja ekspor perhiasan/permata periode Januari–Juli.
’’Penurunan itu perlu jadi perhatian. Karena share kelompok barang perhiasan/permata ini terbesar untuk ekspor Jatim. Yakni, mencapai 12,60 persen,’’ paparnya.
Kalau diperinci, komoditas utama dari kelompok barang perhiasan/permata adalah limbah dan skrap perhiasan logam mulia lainnya.
Nilainya mencapai USD 116,81 juta yang naik 27,81 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
’’Sementara ekspor nonmigas Jatim lain-lainnya ialah tembaga,’’ jelasnya.
Terutama tembaga yang dimurnikan untuk katode dan bagian dari katode.
Kemudian, lemak dan minyak hewan/nabati, kayu, barang dari kayu, ikan dan udang, serta bahan kimia organik.
Sementara itu, jika berdasar negara tujuannya, ekspor Jatim pada Juli 2017 terbesar ke Jepang dengan nilai USD 281,37 juta.
Nilai ekspor dari perhiasan/permata pada Juli 2017 lalu tercatat USD 190,94 juta.
- Penduduk Miskin di DKI Jakarta Menurun, Sebegini Jumlahnya
- Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Indonesia Diperkirakan Lebih Baik
- NTP Nasional Naik 1,09 Persen di Agustus 2023, 4 Komoditas Ini Pendorongnya
- Ganjar Bikin Pertumbuhan Ekonomi Jateng Naik di Triwulan II 2023
- Hamdalah, Jumlah Pengangguran di Daerah ini Terus Menurun
- Ini 5 Sektor yang Bikin Perekonomian RI Melesat, Ada Konsumsi Rumah Tangga