Nilai Ekspor Pertanian Indonesia ke China Meningkat di Masa Pandemi
jpnn.com, BEIJING - Nilai ekspor produk-produk pertanian dari Indonesia ke China terus mengalami pertumbuhan signifikan selama pandemi COVID-19.
Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratamangun menyebutkan selama periode Januari-Juli 2021 nilai ekspor pertanian Indonesia ke China mencapai 542,73 juta dolar AS (Rp 7,7 triliun).
"(Nila ekspor) ini mengalami kenaikan sebesar 36,6 persen," katanya dalam Konferensi Pembangunan Pertanian Internasional Berkelanjutan di Beijing, Kamis.
Pada tahun 2020, yang merupakan puncak kasus COVID-19, ekspor produk pertanian Indonesia ke China mencapai 828,12 juta dolar AS.
"Atau naik 86,95 persen dibandingkan nilai ekspor pertanian sepanjang tahun 2019," kata Djauhari.
Peningkatan nilai ekspor tersebut dipicu oleh tingginya permintaan sarang burung walet dan produk turunannya selama masa pandemi COVID-19.
Selain sarang burung walet, peningkatan ekspor didongkrak oleh produk unggulan lain seperti minyak sawit, karet alam dan produk turunannya, kakao, biji kopi dan kopi kemasan, teh, buah-buahan tropis, dan rempah-rempah.
Dubes Djauhari mengaku yakin bahwa ekspor produk pertanian tersebut akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.
Nilai ekspor produk-produk pertanian dari Indonesia ke China terus mengalami pertumbuhan signifikan selama pandemi COVID-19
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Indonesia Wilayah Paling Strategis, Ketum LDII: Kita Harus Siap Bela Negara
- Berikut Pemenang Lomba Instagram Reels ISDS Bertema ‘Menjaga Natuna, Menjaga Indonesia’
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut
- Menkeu Sri Mulyani Buka-bukaan soal Nasib Ekonomi Indonesia pada 2025
- Menekraf dan Mendagri Teken Surat Keputusan, Ekonomi Kreatif Diharapkan Menggeliat