Nilai Kapitalisasi RI Tertinggi di Asia-Pasifik
Kamis, 11 Agustus 2011 – 13:09 WIB
JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) Nurhaida menilai bahwa krisis yang berlangsung sejak akhir pekan lalu belum ada indikasi prakrisis, terlebih krisis. Penurunan pasar modal yang terutama ditandai dengan menurunnya kinerja IHSG itu diyakini hanya sesaat. Secara year to date atau dibandingkan dengan akhir tahun 2010, menurut Nurhaida, setelah terkena krisis ini, IHSG masih mencatat kenaikan 4,32 persen. Itu pun, menurut dia, masih masuk kategori terbaik di Asia. Berdasar data BEI, kenaikan 4,32 persen saat ini menempatkan IHSG di urutan pertama se-Asia-Pasifik, diikuti bursa Thailand dengan pertumbuhan 2,66 persen sejak akhir tahun. Bursa lainnya minus semua.
Menurut Nurhaida, penurunan yang melanda bursa dalam negeri tidak separah negara lain. Itu disebabkan makro ekonomi Indonesia kuat, pasar modal baik, dan laba rata-rata emiten pada semester pertama 2011 tumbuh 30 persen. "Penurunan masih reasonable dan belum ada indikasi prakrisis, apalagi krisis," terangnya.
Baca Juga:
Terlebih, lanjutnya, jika dihitung sejak awal tahun, IHSG sudah meningkat tajam hingga 11,30 persen sampai semester pertama. Angka itu sejauh ini merupakan IHSG terbaik di Asia-Pasifik. "Maka, kalau turun pun wajar karena ada penurunan grade Amerika Serikat," terusnya.
Baca Juga: