Nilai-Nilai Kebangsaan Belum Menjadi Kebutuhan Langsung Masyarakat

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI dari F-PDI Perjuangan Efendi Simbolon mengatakan, sepanjang pengalamannya selama 15 tahun sebagai wakil rakyat, menyosialisasikan nilai-nilai kebangsaan yang bukan menjadi kebutuhan langsung masyarakat sangat tidak mudah.
"Berbeda dengan kebutuhan setingkat nilai-nilai agama. Ada keyakinan dan kekuatan diri untuk menjalankan ajaran agama dengan khusyuk. Ada keinginan terhadap keselamatan, kesejahteraan, rezeki, berbuat baik, dan akhirnya masuk surga. Mendengar dan melaksanakannya," tutur Effendi dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
Dia menambahkan, kendala pelaksanaan sosialisasi itu sangat banyak. Pasalnya, kegiatan tidak sepenuhnya menjadi gerakan ideologis seluruh elemen masyarakat.
"Seringkali ini hanya menjadi aktivitas formalitas dan kewajiban bagi anggota DPR dan MPR. Di awal pelaksanaan sosialisasi tepatnya pada era Taufik Kiemas, saya pernah menyarankan metode penyampaiannya jangan one way, tetapi interaksi ala kelompencapir yaitu kelompok pendengar, pembaca, dan pemirsa, di era Orde Baru zaman Pak Harto," ungkapnya.
Gagasan Effendi itu disambut positif oleh Ketua Komunitas Anak Bangsa (KAB) Agnes Lourda Budidarma. Menurut penilaiannya, secara tidak langsung apa yang disampaikan Effendi itu sebagai self kritik.
"Apalagi, masyarakat termasuk generasi muda butuh pengetahuan dan pendalaman tentang bangsa dan negara ini sebagai modal yang akan mampu memperkuat mental mereka kelak. Jadi, kita bisa mencapai generasi muda yang berkualitas. Tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara mental dan spiritual," tegas mantan aktivis GMNI itu.
Dirinya menginginkan generasi Indonesia masa depan seperti di Jepang.
“Nilai kebangsaannya tinggi, tidak mudah terpengaruh, mentalnya kuat, etos kerjanya sangat baik dan kalau perlu dilakukan dengan doktrin asalkan caranya jangan sampai salah," kata Effendi.
Anggota Komisi I DPR RI dari F-PDI Perjuangan Efendi Simbolon mengatakan, sepanjang pengalamannya selama 15 tahun sebagai wakil rakyat, menyosialisasikan nilai-nilai kebangsaan yang bukan menjadi kebutuhan langsung masyarakat sangat tidak mudah.
- Komisi VI DPR Sidak Jasa Marga, Pastikan Kesiapan Arus Mudik Lebaran 2025
- Misbakhun Buka-bukaan Data demi Yakinkan Pelaku Pasar di Bursa
- Aksi Tolak RUU TNI Masih Berlangsung, Sejumlah Pedemo Dibawa Sukarelawan Medis
- RUU TNI Disahkan Jadi UU, Sekjen KOPI Kecam Segala Bentuk Aksi Kekerasan yang Mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa
- DPR Segera Bahas RKUHAP, Muncul Penegasan Penyidikan Harus Pakai CCTV
- Enggan Tanggapi Pengesahan UU TNI, Prabowo Hanya Tersenyum dan Lambaikan Tangan