Nilai Premi BPJS Belum Ditetapkan
Jumat, 23 November 2012 – 12:05 WIB
JAKARTA--Kendati pemerintah dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) tetap bersikeukeuh nilai PBI (penerimaan bantuan iuran) jaminan sosial Rp22.201, Panja Jamkesmas Komisi IX DPR RI belum bisa menetapkannya. Menurut Ketua Panja Jamkesmas Suprianto, masih ada ganjalan dalam perhitungan pemerintah tersebut. Apalagi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang menjadi stakholder utama dalam pelaksanaan BPJS tetap menolak besaran premi Rp22 ribuan.
"Memang kami sudah membahas bersama DJSN tentang berapa sih angka ideal premi BPJS nanti. Tapi dalam rapat Kamis (22/11) kemarin belum ada putusan kita setuju atau tidak. Masih terlalu dini karena masing-masing stakeholder masih ada beda pendapat," ujar Suprianto di Jakarta, Jumat (23/11).
Baca Juga:
Bukan hanya premi yang masih belum jelas, jumlah fakir miskin penerima bantuan iuran pun masih berbeda. "DJSN bilang 96,7 juta jiwa, sedangkan kami mendapatkan angka dari Kemenkes 96,4 juta. Nah ini harus diclearkan dulu," ucapnya.
Itu sebabnya, pekan depan Panja Jamkesmas akan memanggil kembali para stakholder untuk membahas masalah tersebut sampai tuntas. Mengingat batas waktu penyusunan RPP tentang BPJS hanya sampai akhir November.
JAKARTA--Kendati pemerintah dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) tetap bersikeukeuh nilai PBI (penerimaan bantuan iuran) jaminan sosial Rp22.201,
BERITA TERKAIT
- Prabowo Masuk Daftar 10 Pemimpin Dunia Berpengaruh, Ketum Garuda Asta Cita Merespons
- Legislator NasDem Dukung Program Prabowo, Tetapi Kritik Keras Rencana Raja Juli
- Tangani Kasus Aneurisma Arteri Koroner, RS Siloam Kebon Jeruk Lakukan Prosedur IVL Koroner Pertama
- Program MBG Bukti Presiden Prabowo Berkomitmen Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan