Nilai Rocky
Oleh: Dahlan Iskan
Mendengar kata-kata terakhir itu, Luhut langsung berdiri, mengambil sikap sempurna, memberi hormat dan dengan tegas mengatakan: Siaaap!
Karier militernya pun terhenti.
Saat jadi duta besar itulah Luhut kembali bertemu Gus Dur. Menjelang Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (SU-MPR).
Belum ada gambaran Gus Dur maju sebagai calon presiden. Tetapi saat itu Gus Dur mengatakan kepada Luhut: "Saya akan jadi presiden sebentar lagi. Nanti Pak Luhut saya angkat menjadi menteri".
Ternyata Gus Dur benar-benar jadi presiden. Luhut pun diangkat menjadi menteri perindustrian dan perdagangan. Menggantikan Jusuf Kalla yang diberhentikan Gus Dur.
Luhut, di buku itu, disebutkan kenal Gus Dur saat masih jadi Danrem di Madiun. Pangkatnya kolonel.
Luhut mendapat tugas berat dari pusat: "membina" Gus Dur. Agar Gus Dur bisa berubah dari anti-Soeharto menjadi pro-Soeharto. Setidaknya tidak lagi anti.
Kata "membina" adalah istilah dunia intelijen untuk tugas menundukkan. Saat itulah Luhut ikut acara-acara keagamaan NU. Terutama istigasah.