Nilai Timur Pradopo Cuma 6
Kamis, 14 Oktober 2010 – 20:45 WIB
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Muhammad Nasir Djamil hanya berani memberi nilai angka enam untuk calon tunggal Kapolri Komjen Timur Pradopo. "Jujur saya katakan, masih banyak kekurangan dari paparan dan jawaban yang diberikan calon Kapolri hingga terkesan Timur Pradopo cari aman dalam memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan fraksi-fraksi di Komisi III. Maksimal saya hanya berani beri nilai enam," kata Nasir Djamil, disela-sela rehat fit and proper test Timur Pradopo, di DPR Senayan Jakarta, Kamis (14/10). Sungguhpun demikian, Nasir Djamil masih sangat menaruh harapan jika kelak Timur terpilih jadi Kapolri dia bisa bersikap lebih terbuka dan berlaku adil bagi semua warga negara. Termasuk menyatakan salah tetap salah bagi anggota korpsnya yang melanggar hukum.
Terutama disaat memberikan respon terhadap issu setoran bawahan kepada atasan dan jual-beli pasal-pasal pelanggaran lalu-lintas. "Terlihat begitu yakinnya calon Kapolri mengatakan bahwa setoran itu tidak ada dan pelaksana dibawah sudah bekerja secara baik dan sempurna. Padahal praktek yang terjadi selalu saja banyak komplain dari masyarakat dan pengguna jalan raya," tegasnya.
Menjawab pertanyaan sosok Komjen Timur Pradopo dimata Nasir Djamil? anggota DPR asal Nanggroe Aceh Darrusalam itu secara lugas mengatakan calon Kapolri masih kental dengan budaya ketertutupan dan semangat membela korps masih sangat kuat. "Ini tidak mudah dihapuskan karena sudah 32 tahun jadi polisi. Karena itu saya kasih nilai dia enam," ulangnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Muhammad Nasir Djamil hanya berani memberi nilai angka enam untuk calon tunggal Kapolri Komjen Timur
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan