Nilai Tukar Petani Naik
Senin, 02 November 2009 – 17:48 WIB
JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) memantau harga-harga pedesaan di 32 propinsi di Indonesia pada bulan September 2009, nilai tukar petani (NTP) secara nasional mengalami kenaikan sebesar 0,66 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2009. “Jadi jika semakin tinggi NTP, secara relatif maka semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan,” jelas Rusman di Jakarta, Senin (2/11).
Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, hal tersebut disebabkan oleh adanya kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi apabila dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian.
Baca Juga:
Menurutnya, NTP yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang harus dibayar petani, merupakan salah satu indikator untuk melihat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. Selain itu, NTP juga dapat menunjukkan daya tukar atau term of trade dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
Baca Juga:
JAKARTA- Badan Pusat Statistik (BPS) memantau harga-harga pedesaan di 32 propinsi di Indonesia pada bulan September 2009, nilai tukar petani (NTP)
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Kaltim, Delegasi Selangor Jalin Kolaborasi Regional untuk Pencegahan Dengue
- Bencana Longsor di Temanggung Tewaskan Satu Warga
- 7.657 Penumpang Diprediksi Masuk Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang di Puncak Nataru
- Pengakuan Eks Direksi RBT, Niat Pengin Bantu BUMN PT Timah, Malah Dipidana
- Ahli Hukum Sebut Gugatan Tanah di Daan Mogot Cacat Formal
- Arjuna Sinaga Dituntut Hukuman Mati, Kasusnya Berat