Nilai Tukar Rupiah Amburadul, tetapi BI Tetap Optimistis, Alasannya?
"Rupiah stabil karena pasokan valas domestik dan persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik, serta langkah-langkah stabilisasi Bank Indonesia," ungkapnya.
Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya untuk mendukung upaya pengendalian inflasi dan stabilitas makro ekonomi.
"Harapannya memang walau tekanan masih akan cukup tinggi, rupiah bisa lebih stabil. Tekanan saat ini lebih cenderung karena adanya kebijakan moneter yang agresif baik The Fed maupun ECB. Ada ketidakpastian mengenai kapan sih The Fed akan selesai naikkan suku bunga dan berapa besar," kata Wahyu.
BI memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai bagian untuk pengendalian inflasi dengan intervensi di pasar valas baik melalui transaksi spot, DNDF, serta pembelian atau penjualan Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Nilai tukar rupiah terus flutuatif pada pekan lalu, bahkan hingga Jumat (30/9) mata uang Garuda berada pada posisi rentang Rp 15.240-Rp 15.300 per USD.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Alhamdulillah, Anggaran Kredit Investasi Padat Karya Mencapai Rp 20 Triliun
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun
- Banggar DPR RI Minta Pemerintah Menyiapkan 9 Langkah Setelah PPN 12 Persen Berlaku
- BI Catat Uang Beredar Mencapai Rp 9.175,8 Triliun per November 2024
- Usut Kasus korupsi CSR, KPK Periksa Pejabat Bank Indonesia
- PT Akulaku Finance Indonesia Capai Kesepakatan Rp 600 Miliar dengan 3 Bank